Surabaya (ANTARA news) - Sekitar 1.000 warga masyarakat dari berbagai elemen akan naik kapal perang RI (KRI) untuk mengikuti HUT ke-63 TNI di Markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya, Jatim, Selasa, 14 Oktober 2008. "Para warga yang terdiri atas pelajar, anggota organisasi massa dan lainnya akan naik KRI dr Suharso dari Dermaga Jamrud. KRI itu akan ikut parade kapal perang di Selat Madura," kata Kadispen Koarmatim, Letkol Laut (KH) Drs Toni Syaiful, kepada ANTARA di Surabaya, Senin. Dijelaskannya, ribuan warga yang merupakan pengunjung terkoordinir di HUT TNI itu, akan menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia serta pakaian organisasi masing-masing. Menurut Kadispen, selain itu ada pengunjung yang tidak terkoordinir dan bisa menyaksikan jalannya upacara HUT yang akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla, lewat PT PAL dan Koarmatim. "Kami sudah koordinasi dengan PT PAL untuk menampung warga yang ingin menyaksikan HUT TNI. Kebetulan dermaga PT PAL itu bersebelahan dengan Koarmatim. Di PT PAL penonton bisa lebih leluasa, karena tidak banyak massa," katanya. Sementara di Koarmatim, panitia juga membuka kesempatan kepada warga untuk bisa menyaksikan jalannya upacara HUT. Namun demikian, di markas armada itu penuh dengan keterbatasan, karena masalah protokoler kepresidenan dan banyaknya orang. "Nanti sekitar pukul 08.00 WIB pintu Koarmatim kemungkinan sudah ditutup. Kalau pun bisa masuk ke Koarmatim, warga harus berjalan jauh karena parkir kendaraan di daerah selatan. Para perwira tinggi juga banyak yang harus berjalan jauh ke lokasi," katanya. Ia mengemukakan, untuk undangan saja panitia menyebar 1.200 lembar. Karena diantara mereka ada yang datang bersama isteri, maka diperkirakan ada sekitar 1.900 orang yang datang dan duduk di tenda undangan. Untuk parkir mobil yang ditempatkan di lapangan Ambalat juga sangat jauh dari lokasi. Karena itu mereka yang tidak membawa sopir harus berjalan jauh dari tempat parkir ke dermaga Madura, Koarmatim. "Mohon kondisi seperti ini dipahami oleh warga masyarakat yang ingin menyaksikan upacara HUT TNI. Saya sarankan mereka lebih baik masuk lewat PT PAL saja. Untuk kali ini kami tidak menyediakan angkutan seperti tahun-tahun lalu ke lokasi," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2008