Jakarta (ANTARA) - Jelang pergantian tahun, banyak brand berlomba-lomba untuk menawarkan produk-produknya dengan promo dan harga menarik. Tak terkecuali untuk sektor teknologi dan perangkatnya.

Menurut Director Marketing and Communications Erajaya Djatmiko Wardoyo, lonjakan permintaan gawai atau smartphone di Indonesia naik di akhir tahun sekira 10-15 persen jika dibanding hari biasa karena didukung dengan adanya bonus akhir tahun para konsumen.

"Peningkatan sales ada di year-end, yaitu di bulan Desember yang ada Natal dan tahun baru. Di beberapa perusahaan ada bonus, THR, dan anak-anak muda juga kalau jelang akhir tahun biasanya mintanya device," kata Djatmiko di Jakarta, Selasa.

Selain jelang akhir tahun, lonjakan permintaan gawai di Indonesia juga terjadi di dua momentum lainnya seperti Hari Raya Idul Fitri dan libur sekolah atau libur kenaikan kelas dan semester.

"Lonjakan permintaan customer di Indonesia itu biasanya di tiga occasion, yaitu di puasa-lebaran, musim liburan dan kenaikan semester di bulan Juli-Agustus," kata pria yang akrab disapa Koko ini.

Khusus tahun ini, peningkatan penjualan terjadi di akhir tahun saja karena libur kenaikan kelas terjadi bersamaan dengan lebaran “Jadi semuanya beli di occasion yang sama," kata dia.

Sementara itu, PT Nusa Abadi Sukses Artha (NASA) bersama dengan Samsung Elektronik Indonesia (SEIN) kembali menyelenggarakan Galaxy Land yang kedua.

Acara yang diselenggarakan di Grand Atrium Kota Kasablanka, Jakarta, mulai 9-15 Desember ini akan menawarkan berbagai produk Samsung dengan harga spesial jelang pergantian tahun.


Baca juga: Samsung pimpin penjualan "smartphone" dunia

Baca juga: IMEI berlaku 2020, IDC prediksi pengiriman ponsel naik 7 persen

Baca juga: Huawei capai penjualan 200 juta smartphone

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019