Jakarta, (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka turun 62,855 poin atau 4,32 persen, Senin, setelah ditutup sejak 10 Oktober 2008.
Perdagangan saham masih diwarnai aksi jual pelaku pasar dan mengalihkan dananya ke sektor yang lebih menguntungkan.
"Melihat kondisi seperti ini kita lebih baik mengamankan dana kita yang lebih aman," kata Pelaku Pasar dari Asia Kapitalindo Sekuritas Harry Kurniawan di Jakarta, Senin.
Aksi jual ini berlangsung hingga pukul 10.35 waktu JATS, dimana saham yang turun mendominasi pasar sebanyak 125 efek dibanding yang naik hanya sembilan, 20 tidak berubah harganya dan 303 jenis tidak diperdagangkan.
Beberapa saham unggulan yang turun diantaranya Telkom yang anjlok Rp500 ke Rp5.950, Antam tertekan Rp10 ke posisi Rp1.040, Indosat melemah Rp225 ke harga Rp3.725, Gas Negara turun Rp120 menjadi Rp1.470, Timah melemah Rp90 ke Rp1.050 dan Tambang Batubara Bukit Asam anjlok Rp400 ke Rp4.850.
Saham BUMN yang naik hanya Semen Gresik Rp140 menjadi Rp1.990 dan Wijaya Karya terangkat Rp2 ke posisi Rp167.
BEI telah membuka kembali perdagangan mulai sesi I pukul 09.30 waktu JATS (Jakarta Automatic Trading Sistem), Senin, tanpa pra pembukaan.
"Perdagangan efek bersifat ekuitas dan derivatif di BEI akan dibuka kembali pada Senin 13 Oktober 2008 mulai sesi I waktu JATS tanpa pra pembukaan," kata Sekretaris Perusahaan BEI, Frederica Widyasari Dewi melalui pesan singkatnya.
BEI telah menghentikan perdagangan sejak Rabu pukul 11.06 waktu JATS setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun sebesar 183,768 poin atau 10,03 persen ke level 1.648,739.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008