Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah di pasar spot antar bank Jakarta, Senin pagi, menguat setelah Bank Indonesia (BI) berencana mengontrol bank yang bermain valas agar peredaran dolar AS di pasar domestik bisa dipantau lebih jauh. Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik menjadi Rp9.820/9.830 per dolar AS dibanding penutupan akhir pekan lalu yang mencapai Rp9.850/10.050 per dolar AS atau naik 30 poin. Direktur Utama PT Finance Corpindo, Edwin Sinaga, mengatakan aksi BI mengakibatkan sejumlah bank bersikap hati-hati dalam bermain valas, sehingga rupiah yang sejak pekan lalu terpuruk kembali membaik. "Kami optimis kontrol BI yang dilakukan itu memberikan dampak positif terhadap pasar khususnya rupiah," ucapnya. Selain itu, BI juga tetap akan masuk pasar melakukan intervensi untuk mengurangi tekanan pasar terhadap rupiah. Namun intervensi pasar BI bersifat tak menentu, hanya melihat sejauh mana kepentingan BI untuk masuk pasar guna mencegah rupiah jangan terpuruk lebih jauh, ucapnya. Kenaikan rupiah, menurut dia, juga didukung oleh faktor positif, setelah Bank Dunia menyatakan akan memberikan pinjaman siaga sebesar 5 miliar dolar AS untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bank Dunia bersedia memberikan bantuan pinjaman apabila pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah angka 6 persen, katanya. Kenaikan rupiah pada awal pekan ini diharapkan akan berlanjut, apalagi krisis keuangan global diperkirakan mulai mereda setelah sejumlah bank sentral sepakat menyuntik dana ke pasar untuk mendorong ekonomi tumbuh lebih baik. Rupiah pada sore nanti diperkirakan akan tetap menguat, karena sentimen positif pasar cukup kuat untuk memicu kenaikan itu, asalkan pasar tenang tidak bergejolak seperti sebelumnya. "Kami memperkirakan kondisi pasar tidak bergejolak seperti sebelumnya, setelah ada suntikan dana dari sejumlah bank sentral," tambahnya. (*)
Copyright © ANTARA 2008