Produk yang berhasil menarik para buyers adalah obat-obatan

Jakarta (ANTARA) - Partisipasi Indonesia di ajang promosi Vietnam Expo 2019 meraih transaksi ritel dan kontak dagang senilai 691,89 juta dolar AS atau Rp9,6 triliun selama penyelenggaraan pada 4-7 Desember 2019 di Saigon Exhibition & Convention Center (SECC), Ho Chi Minh City, Vietnam.

"Produk yang berhasil menarik para buyers adalah obat-obatan. Permintaan produk obat-obatan itu tidak hanya datang dari importir dan distributor asal Vietnam, tetapi juga dari Arab Saudi," jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Dody Edward lewat keterangannya di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Pemerintah dan pelaku usaha bersiap sukseskan RI di Expo 2020 Dubai

Dody menjelaskan nilai transaksi tersebut dapat terus bertambah seiring dengan tindak lanjut inquiry dari para peserta pameran.

“Keikutsertaan Indonesia di Vietnam Expo merupakan bagian dari strategi peningkatan ekspor Indonesia, salah satunya dengan menyasar pasar nontradisional," jelas Dody.

Adapun dua paviliun Indonesia yang mengusung tema “Trade with Indonesia” menempati lahan seluas 54 meter persegi.

Partisipasi Indonesia di Vietnam Expo merupakan hasil kerja sama Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan Atase Perdagangan RI di Hanoi.

Paviliun Indonesia menampilkan produk-produk dari tujuh perusahaan yaitu PT Universal Abrasivindo Industrial (produk amplas/sandpaper), CV Bali Bakti Anggara (produk home decor), PT Irawan Djaja Agung (produk obat-obatan over the counter/OTC), CV Jaya Abadi (produk makanan ringan), PT Dexa Medica (produk farmasi), PT Aquasolve Sanaria (produk makanan sehat), dan PT Gloria Origita Cosmetics (produk kosmetik).

Menurut Atase Perdagangan RI di Hanoi Mohamad Iqbal Djamil, beberapa produk Indonesia pada umumnya belum terlalu dikenal oleh masyarakat Vietnam.

"Partisipasi Indonesia dalam pameran ini sangat tepat karena dapat dimanfaatkan sebagai ajang untuk pengenalan, promosi, dan edukasi terhadap produk Indonesia," jelasnya.

Selain itu, lanjut Iqbal, tren pertumbuhan perekonomian Vietnam dan kecenderungan masyarakatnya untuk mengonsumsi produk impor merupakan peluang bagi ekspor produk Indonesia.

“Para pelaku usaha harus dapat memanfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

Baca juga: Indonesia Corner gencarkan promos pariwisata dan perdagangan di Qatar

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019