Sementara komoditas lain, akan tetap kita tangani, namun belum menjadi prioritas
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) fokus mengembangkan tujuh komoditas strategis sektor perkebunan, yang nantinya diharapkan mampu mendongkrak kinerja ekspor Indonesia.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono mengatakan bahwa pada subsektor perkebunan terdapat 137 komoditas, yang tujuh di antaranya akan menjadi fokus pengembangan pemerintah karena memiliki potensi besar.
"Kami pernah fokus pada sepuluh komoditas, namun akhirnya kami peruncing kembali dan mengambil tujuh komoditas strategis dan berpotensi untuk ekspor," kata Kasdi dalam Peringatan Hari Perkebunan Ke-62, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa.
Kasdi menambahkan tujuh komoditas strategis perkebunan yang dikembangkan dan didorong peningkatan produksinya tersebut adalah kopi, kakao, kelapa, jambu mete, lada, pala, dan vanili.
Baca juga: Kementan targetkan ekspor komoditas perkebunan naik tiga kali lipat
Menurut Kasdi, tujuh komoditas tersebut telah melewati proses evaluasi, dan memiliki potensi yang cukup besar untuk ditingkatkan produksinya.
Nantinya, jika produksi mampu meningkat dengan cukup baik, maka juga terbuka peluang untuk menembus pasar ekspor.
"Itu telah kita evaluasi sebagai salah satu potensi besar untuk kita kembangkan. Sementara komoditas lain, akan tetap kita tangani, namun belum menjadi prioritas," kata Kasdi.
Langkah untuk pengembangan tujuh komoditas strategis tersebut, Kementerian Pertanian telah meluncurkan Gerakan Peningkatan Produksi, Nilai Tambah, dan Daya Saing (Grasida). Diharapkan, seluruh pemangku kepentingan bisa mendukung program tersebut.
Menurut Kasdi, dalam upaya untuk meningkatkan produksi untuk mendorong ekspor tujuh komoditas strategis perkebunan tersebut, tidak bisa hanya bergantung pada APBN, maupun APBD.
Sehingga, perlu adanya kerja sama dengan sektor perbankan untuk penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Pada KUR 2020, Kementerian Pertanian mendapatkan alokasi Rp50 triliun. Dari total tersebut, Rp20,37 triliun diperuntukkan bagi subsektor perkebunan.
"Dengan alokasi yang cukup besar tersebut, saya meminta kepala dinas di tiap daerah untuk mengidentifikasi potensi yang ada," kata Kasdi.
Pengembangan tujuh komoditas strategis tersebut, merupakan salah satu upaya Kementerian Pertanian untuk mendongkrak kinerja ekspor komoditas pertanian, khususnya yang berasal dari sektor perkebunan.
Pada 2020-2024, Kementerian Pertanian yang dipimpin oleh Syahrul Yasin Limpo tersebut menargetkan peningkatan ekspor komoditas pertanian hingga tiga kali lipat, dari yang ada saat ini.
Baca juga: Kementan siapkan SDM perkebunan berdaya saing
Baca juga: Kementan: SDM Pertanian jadi kunci Indonesia lumbung pangan dunia
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019