Banda Aceh, 12/10 (ANTARA) - Mantan pemimpin tertinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Hasan Tiro bersama mantan petinggi GAM lainnya memanjatkan doa di makam Tgk Chik Ditiro di Desa Meureu, Indrapuri, Aceh Besar. Wartawan ANTARA dari Aceh Besar, Minggu, melaporkan, Hasan Tiro beserta rombongan tiba di makam pahlawan nasional Tgk Chik Ditiro yang merupakan kakek buyut deklarator GAM itu sekitar pukul 12.45 WIB. Sebelumnya, sekitar pukul 10.00 WIB, rombongan berangkat dari Meuligo (kediaman resmi gubernur) ke makam Sultan Iskandar Muda yang letaknya di komplek Museum Aceh serta berziarah ke makam ulama besar Syiah Kuala di Desa Deyah Raya, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh yang bernama asli Syech Abdurrauf bin Ali Al Fansuri As-Singkili. Setiba di makam Chik Ditiro, ia disambut sejumlah ulama Aceh dan diberikan ranup (sirih) oleh pembawa tempat sirih yang mengenakan baju tradisional Aceh. Setelah itu, Hasan Tiro pun naik ke mimbar yang disediakan di halaman areal makam dan duduk dipelaminan khas Aceh untuk diberi peuseujuk (tepungtawari). Usai peuseujuk, Hasan Tiro yang didampingi mantan petinggi GAM antara lain Malek Mahmud dan Zaini Abdullah masuk ke areal makam dan memanjatkan doa untuk kakek buyutnya Tgk Chik Ditiro yang dipimpin oleh ulama Aceh Tgk Muhibuddin Waly. Setelah memanjatkan doa, ia kembali ke mimbar dan sempat menyampaikan sepatah kata, namun selanjutnya sambutannya dibacakan oleh Malek Mahmud. Hasan Tiro yang lahir di Tiro, Kabupaten Pidie 4 September 1930 untuk pertamakalinya kembali dan menginjakkan kaki di kampung halaman pada Sabtu (11/10) setelah sekitar 30 tahun meninggalkan Aceh dan menjadi warga negara Swedia. Dia adalah keturunan ketiga Tengku Chik Muhammad Saman di Tiro. Ia merupakan anak kedua pasangan Tengku Pocut Fatimah dan Tengku Muhammad Hasan. Tengku Pocut adalah cucu perempuan Tengku Chik Muhammad Saman di Tiro yang juga Pahlawan nasional Indonesia. (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008