Banda Aceh (ANTARA News) - Riuh-rendah yang ditunjukkan ribuan penyambut warga negara Swedia yang dikenal sebagai mantan pemimpin tertinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Tgk Hasan Tiro, terkesan hanya sebuah bentuk eforia sesaat yang kemudian berangsur-angsur meninggalkan kota Banda Aceh, walaupun "sang tamu" masih berada di kota itu. Berdasarkan pantauan ANTARA di Banda Aceh, Minggu, suasana ibukota Provinsi NAD telah kembali normal setelah beberapa hari sebelumnya dipadati massa yang datang dari berbagai daerah Aceh, hanya sekedar ingin melihat langsung kepulangan Hasan Tiro. Massa yang menggunakan berbagai kendaraan, seperti truk, bus, mobil pribadi dan sepeda motor telah meninggalkan kota Banda Aceh untuk kembali ke daerahnya masing-masing setelah pada Sabtu (11/10) berkumpul di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Lokasi penampungan sementara massa dari luar Banda Aceh, yaitu Komplek PKA Taman Sri Ratu Safiatuddin, Komplek Kopelma Darussalan dan Taman Budaya, tiba-tiba kembali sepi. "Sejak tadi pagi Taman Sri Ratu Safiatuddin sudah sepi, mereka sudah kembali ke daerahnya masing-masing," kata Syahril (35), seorang warga yang berdomisili di sekitar arena PKA -IV itu. Tidak ada angka yang pasti dari jumlah massa yang memadati Banda Aceh itu, namun dari alat transportasi yang dipergunakan diperkirakan mencapai puluhan ribu. Sebagian dari mereka mengaku kecewa karena hanya bisa menyaksikan Tgk Hasan Tiro dari jarak jauh, sebagian lainnya merasa puas dapat melihat langsung dari dekat deklarator GAM yang telah menjadi warga negara Swedia itu. Sementara itu, aktivitas perdagangan di kota Banda Aceh sudah normal kembali, pertokoan dan pasar swalayan di kawasan Masjid Raya Baiturrahman, pasar swalayan Pante Pirak dan pertokoan di sepanjang Jalan Teuku Umar, Diponegoro dan pusat kota telah beraktivitas kembali. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008