Jakarta (ANTARA News) - Anak usaha kepanjangan tangan Bank Dunia, IFC (International Finance Corporation) menyediakan tiga miliar dolar AS untuk membantu permodalan bank-bank kecil di negara-negara miskin yang terimbas krisis keuangan. Dana itu terdiri dari satu miliar dolar AS dari IFC dan dua miliar dolar AS dari sumber lain seperti pemerintah, obligasi pemerintah negara maju dan bank-bank komersial, kata CEO IFC Lars Thunell, Sabtu. "Di pasar negara berkembang kami sungguh belum melihat adanya krisis perbankan. Saya pikir itu isu yang akan datang kemudian. Kami hanya mengatakan dana ini tersedia dan siapa pun yang mengalami masalah dapat datang ke sini sehingga bisa dicegah," kata Thunell. Dana sebesar tiga miliar dolar sudah sangat membantu penyehatan aset di negara-negara sangat miskin yang ukuran sistem perbankannya masih kecil, tambahnya. IFC mengonfirmasikan bahwa beberapa bank komersial juga telah menunjukkan ketertarikannya berkontribusi dalam program pendanaan itu. Krisis diperkirakan meningkatkan permintaan pinjaman ke IFC karena sumber keuangan lain sedang mengering. "Untuk pertama kalinya dalam sejarah, sedang berjalan situasi di mana akan banyak permintaan (pinjaman dana) kepada kami," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008