Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden dari Partai Demokrat Barack Obama mengungguli dua digit di atas saingannya John Mc Cain dalam satu jajak pendapat Sabtu, sementara calon wakil presiden Partai Republik Sarah Palin diberitakan telah menyalahgunakan kekuasaannya sebagai Gubernur Alaska. Tiga pekan menjelang pemilihan presiden 4 November, Obama memimpin dengan 52 persen suara atas McCain (41 persen) diantara para pemilih yang terdaftar, demikian survei terakhir dari majalah Newsweek. Sebulan lalu, jajak pendapat menunjukkan kedua calon presiden sama-sama meraih 42 persen suara. Kali ini, 86 persen pemilih mengatakan tidak puas pada apa yang terjadi di Amerika Serikat dan hanya 10 persen yang menyatakan puas.Obama telah memperluas basis dukungannya di golongan pemilih terkena dampak krisis finansial di mana ia mengungguli McCain dengan 54 persen kaum pria dan 50 persen wanita, sedangkan McCain memperoleh 40 persen pria dan wanita 41 persen. Bahkan kalangan berusia 65 tahun, bekas konstituen setia Partai Republik, sekarang mendukung Obama atas McCain dengan 49 persen dibandingkan 43 persen. Jajak pendapat itu juga menunjukkan peringkat penerimaan publik atas capaian Presiden George W. Bush jatuh hingga 25 persen, sebuah rekor terendah untuk presiden modern. Sementara itu dalam sebuah laporan setebal 263 halaman yang dikeluarkan Dewan Legislatif Alaska dan sudah dinanti-nantikan publik, penyelidik Steve Branchflower mengatakan bahwa calon wakil presiden Partai Republik Sarah Palin bersalah karena melanggar kode etik bagi para pejabat publik. Ia mengatakan, Palin telah mengizinkan suaminya Todd Palin untuk menggunakan kantor gubernur Alaska untuk menekan para pejabat agar memecat mantan saudara iparnya, Mike Wooten, seorang polisi. "Gubernur Palin dengan sepengetahuannya membiarkan situasi berlanjut di mana terjadi tekanan atas beberapa bawahan agar agenda pribadi berjalan...memecat polisi negara Michael Wooten," bunyi laporan itu. "Ia memiliki otoritas dan kekuasaan untuk menghentikan kontak dengan bawahan tapi ia gagal mengambil tindakan," lanjut laporan. Komite yang didominasi Republik telah melakukan investigasi menyusul keputusan Pailin memecat komisaris keselamatan publik Alaska Walt Monegan pada Juli. Monegan menyatakan ia dipecat karena penolakannya memberhentikan Wooten yang bercerai dengan adik Palin pada 2005. Meg Stapleton, juru bicara McCain-Palin, mengatakan laporan itu menunjukkan Palin telah bertindak "tepat dan sesuai hukum" ketika memecat Monegan dan menyatakan investigasi itu bermuatan politik. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008