Bangkok (ANTARA News) - Perdana Menteri Thailand Somchai Wongsawat mengisyaratkan pada Sabtu ia mungkin mengundurkan diri setelah aksi kekerasan politik yang menewaskan dua orang dan menciderai ratusan lainnya awal pekan ini.Somchai yang telah memegang jabatan selama lebih tiga pekan, mengatakan ia mempertimbangkan posisinya pada saat pengunjuk rasa anti-pemerintah mempersiapkan sebuah aksi pawai massal lagi.Ketika ditanya apakah ia akan mengundurkan diri atau membubarkan parlemen, Somchai mengatakan kepada wartawan,"Ini isu yang saya harus pertimbangkan. Apa yang paling baik untuk jangka pendek dan panjang. Saya tak terikat dengan gagasan jadi perdana menteri. Saya harus mempelajari pro dan kontra setiap alur seperti membubarkan DPR atau mengundurkan diri."Ia harus berjuang untuk memerintah Thailand di tengah-tengah protes politik yang tak menunjukkan akan mereda.Pada Jumat juru bicaranya menyatakan ia tidak akan mundur tapi beberapa hari lalu para perwira tinggi militer menekan perdana menteri itu agar mengambil keputusan mengenai masa depannya dan menyelesaikan krisis itu.Somchai menyatakan tak ada konflik antara dirinya dan pihak militer. "Saya masih berbicara dengan mereka dan tak ada konflik," ujarnya.Pada Selasa polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah pengunjuk rasa yang menghalangi gedung parlemen untuk memprotes rencana pemerintah mengamandemen konstitusi negeri itu, suatu langkah yang mereka katakan bertujuan membantu perdana menteri yang digulingkan Thaksin Shinawatra, demikian AFP.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008