Padang (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres), M. Jusuf Kalla, meminta kalangan saudagar asal Sumatera Barat (Sumbar) terus membangun jaringan kerja antara satu dengan lainnya baik berada di daerah maupun perantauan, sebagai bagian memperluas usaha agar bisa berpartisipasi membangun kampung halaman. Harapan tersebut disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Padang, Sabtu, ketika membuka forum silaturahim saudagar Minang berlangsung 10 sampai 12 Oktober tahun 2008 yang diikuti 1.200-an orang berasal dari sejumlah daerah di antaranya, Jakarta, Surabaya, dan Makassar. Menurut Wapres Kalla , menjadi saudagar adalah jiwa orang Minang yang perlu dipertahankan dan dikembangkan secara baik dan berkesinambungan, karena terbukti mampu menyejahterakan dan membantu masyarakat. Menjadi saudagar itu baik, katanya, karena dengan begitu bisa memberikan pekerjaan pada rakyat dengan membangun usaha, berinvestasi di daerah dan juga memberikan zakat dari keuntungan yang diperoleh. Kalla juga mengatakan, semua pangkal pembangunan juga berawal dari pedagang karena modal tersebut berkumpul disini dan bisa dimanfaatkan dalam pembangunan negara. Sehubungan dengan itu, Wapres berharap kalangan saudagar Minang untuk terus membangun jaringan usaha dengan lainnya agar mampu membuat usaha yang lebih besar sehingga bisa mempekerjakan rakyat lebih banyak dan mampu mengatasi pengangguran. Kalla berharap pertemuan SSM tersebut tidak hanya sekedar acara ceremonial semata, namun juga mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi daerah dan mendorong investasi. Forum SSM tahun 2008 mengambil tema membangkitkan saudagar Minang yang ulet tangguh dan berkepribadian dan temu akbarnya sudah berlangsung dua kali yakni 2007 dan 2008 yang dikeduanya dibuka oleh Wapres Jusuf Kalla. Menurut Ketua Panitia Firdaus, forum SSM tersebut murni untuk mengumpulkan saudagar Minang dari seluruh Indonesia bahkan dunia dan bebas dari unsur politik. "Forum ini bebas unsur politik karena ini murni keinginan sudagar Minang di berbagai daerah untuk memajukan Sumbar," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008