Kan kita mengejar 35.000 MW, mengurangi impor solar, Pak Rudiantara dinilai 'capable' di PLN
Jakarta (ANTARA) - Staf khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyampaikan bahwa Tim Penilai Akhir (TPA) menunjuk Rudiantara sebagai Direktur Utama PT PLN (Persero).
"Sesuai TPA, sudah diputuskan tinggal menunggu persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS). Ada tiga kandidat diusulkan, Rudiantara yang terpilih," ujar Arya Sinulingga di Jakarta, Senin.
Menurut dia, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu dinilai mampu untuk mengejar program pembangunan pembangkit 35.000 MW hingga menekan impor bahan bakar minyak.
"Kan kita mengejar 35.000 MW, mengurangi impor solar, Pak Rudiantara dinilai 'capable' di PLN," ucapnya.
Baca juga: Pengalaman Rudiantara jadi acuan calon Dirut, kata pejabat BUMN
Selain penunjukan Direktur Utama PLN, lanjut dia, dalam RUPS nanti juga akan dikemukakan perombakan direksi. "RUPS-nya dalam waktu dekat. Ada yang dirombak, ada Wadirut juga," ucapnya.
Ia mengemukakan pengangkatan komisaris dan direksi BUMN harus melalui proses TPA, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Pemerintah ingin mendorong pejabat BUMN dapat bekerja lebih profesional dan transparan sehingga TPA harus dijalankan.
Baca juga: Kementerian BUMN ungkap alasan ajukan Rudiantara kandidat Dirut PLN
"Pasti ke TPA, semua proses yang ada di BUMN pasti dilalui," katanya.
Saat ini, Sripeni Inten Cahyani menempati Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN sekaligus merangkap sebagai Direktur Pengadaan Strategis satu.
Rudiantara adalah Menkominfo periode 2014-2019. Rudiantara juga pernah menjadi Wakil Dirut PT PLN pada 2008-2009 lalu. Selama di PLN, ia terlibat dalam pencarian pendanaan perusahaan terutama pinjaman untuk proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt.
Baca juga: Rudiantara ditunjuk sebagai Dirut PLN
Baca juga: PLN bakal punya bos baru, Sri Peni sambangi Kementerian BUMN
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019