Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Senin sore menguat mendekati level Rp14.000 per dolar AS.
Rupiah ditutup menguat 28 poin atau 0,2 persen di level Rp14.010 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.038 per dolar AS.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin mengatakan, dari domestik, kepemimpinan Erick Tohir menjadi Menteri BUMN menjadi sorotan utama saat ini setelah memberhentikan Direktur Utama PT. Garuda Indonesia, serta mengganti direksi dan komisaris BUMN dengan orang-orang yang kompeten di bidangnya, tegas, disegani dan profesional, sehingga membawa sentimen positif untuk pasar.
"Reformasi di perusahaan plat merah yang dilakukannya membawa berkah terhadap pasar sehingga arus modal asing kembali masuk ke pasar valas dan obligasi, itu terlihat dalam perdagangan DNDF hari ini," ujarnya.
Disamping itu, Bank Indonesia di awal tahun depan berencana akan melakukan penyederhanaan mata uang lebih kecil tanpa merubah nilai mata uangnya atau redenominasi mata uang rupiah dari Rp1000 menjadi Rp1, menandakan bahwa pemangkasan mata uang rupiah sudah siap dilakukan.
"Sosialisasi sudah dilakukan dari tahun 2012, sehingga wajar kalau BI awal tahun 2020 tinggal mengeksekusi," kata Ibrahim.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp14.005 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.005 per dolar AS hingga Rp14.020 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.021 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.037 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah diprediksi masih lanjut begerak positif
Baca juga: Rupiah Senin pagi menguat 33 poin
Baca juga: Rupiah akhir pekan menguat, ditopang optimisme kesepakatan AS-China
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019