Jakarta (ANTARA News) - Satu lagi langkah mengejutkan diambil pemerintah Venezuela yakni menutup seluruh cabang restoran asal Amerika Serikat, McDonald, yang tersebar di berbagai kota di negara itu. Sebanyak 115 cabang restoran McDonald di Venezuela itu ditutup dalam waktu 48 jam sejak Kamis hingga Sabtu ini dengan alasan ketidakteraturan dalam pengutipan pajak, demikian dilaporkan sejumlah media massa terkemuka dunia, Jumat malam. Pejabat perpajakan Venezuela Jose David Cabello mengatakan restoran AS tersebut telah tidak konsisten dalam penghitungan-penghitungan pajak mereka. Presiden Venezuela Hugo Chavez merupakan seorang pengkritik pedas bagi AS dan bulan lalu telah mengusir diplomat AS dari negaranya. Sejak memenangi Pemilu 10 tahu lalu, Chavez telah menaikkan pajak-pajak dan sering menutup sementara perusahaan-perusahaan dengan tuduhan gagal bayar. Pemerintah Venezuela baru-baru ini juga menutup sementara kantor-kantor Pepsi yang dioperasikan oleh sebuah konsorsium lokal. Chavez juga telah mengambil sikap terhadap perusahaan-perusahaan minyak AS, menasionalisasi perusahaan-perusahaan lokal dan mengejar persaingan terbuka dengan Exxon Mobil. Dalam bulan-bulan lalu dua negara Amerika Latin, Venezuela dan Bolivia, telah mengusir duta besar AS dari negaranya. Chavez waktu itu mengumumkan telah mengusir duta besar AS, Patrick Duddy, dari Venezuela dan menyatakan akan menarik duta besarnya di AS. Washington merespon "serangan" itu dengan melakukan hal yang sama dan membekukan aset-aset bantuan bagi Presiden Chavez. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008