Jakarta (ANTARA) - Aktris Atiqah Hasiholan meluncurkan sebuah film pendek yang berjudul "Posi(+)f". Film ini sekaligus menjadi debut pertama Atiqah sebagai sutradara.

"Target dan fokus dari film ini juga adalah mengajak orang untuk mengetes status (HIV) maka kita harus lebih banyak ke komunitas-komunitas yang memang diluar dari komunitas yang sudah mengetahui informasi itu," ujar Atiqah di Jakarta, Senin.

Proses pembuatan "Posi(+)f" dikatakan Atiqah memakan waktu yang cukup lama, karena selama tiga bulan Atiqah harus sering bolak balik untuk berkonsultasi dengan komunitas-komunitas terkait dan juga UNAIDS.

"Karena kalau salah memberikan informasi akan bisa memberikan dampak yang besar dan bisa merugikan orang lain," ucapnya.

Atiqah mengungkapkan menjadi seorang sutradara tidaklah mudah, karena dirinya tidak bisa tidur di hari pertama syuting film karena terus memikirkan pengambilan gambar yang kurang atau dinilainya tidak bagus.

"Ternyata berat, hari pertama aku tidak bisa tidur karena kepikiran shoot-shoot yang saya rasa kurang, jadi aku benar-benar sadar bahwa tanggung jawab seorang sutradara itu sangat berat, bagaimana menyelamatkan sebuah film menjadi bagus," ungkap Atiqah.

Istri dari Rio Dewanto ini, nantinya bersama dengan UNAIDS akan mengadakan serangkaian screening film dan tur promosi untuk memberi kesempatan kepada publik untuk menonton film ini.

"Dengan latar belakang saya yang memang akrab dengan industri film, maka atas dasar itulah, film "Posi(+)f" saya gunakan untuk menjadi alat advokasi saya. Saya juga berharap dengan adanya film ini dapat menjadi pintu masuk masyarakat untuk mempelajari HIV dengan pendekatan yang lebih menarik," kata Dia.

Atiqah berpendapat banyak tantangan dalam promosi untuk tes dan pengobatan HIV adalah banyaknya mitos dan informasi yang tidak benar mengenai pencegahan, penularan dan pengobatan HIV. Maka dari itu Film "Posi(+)f" diharap bisa membenarkan informasi yang salah yang sudah berkembang di masyarakat.

"Sebenarnya HIV bukan lagi penyakit mematikan dan tidak ada obatnya, ketika seseorang mengetahui status HIVnya lebih dini, mereka dapat meminum obat antiretroviral (ARV) yang sudah disediakan oleh Pemerintah dengan gratis," jelasnya.

Pada saat ini diperkirakan terdapat sekitar 640.000 orang yang hidup dengan HIV di Indonesia. Namun dari jumlah tersebut hanya sekitar 55 persen yang mengetahui status HIV mereka, dan hanya 19 persen yang ada dalam pengobatan ARV.

Dilansir dari situs UNAIDS 2019, dari 640.000 orang tersebut, sekitar 220.000 orang adalah perempuan dewasa (usia 15 tahun ke atas) dan 18.000 adalah anak berusia tahun.


Baca juga: Atiqah Hasiholan akan bikin film lagi setelah "Posi(+)if"

Baca juga: UNAIDS National tunjuk Atiqah Hasiholan jadi "Goodwill Ambasador"

Baca juga: Atiqah Hasiholan main bareng Jonathan Rhys Meyers di film "Rajah"

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019