Tangerang (ANTARA) - Layanan Pusat Informasi Tangerang LIVE Room milik Pemerintah Kota Tangerang mencatat, selama kurun waktu dari tanggal 1 Januari hingga 9 Desember 2019, telah menerima 17 laporan dari warga mengenai penanganan sarang tawon di pemukiman
Plt Kepala UPT Tangerang LIVE Room, Ian Chavidz di Tangerang Senin mengatakan, seluruh laporan warga terkait penanganan sarang tawon tersebut sudah ditindaklanjuti BPBD Kota Tangerang.
"Seluruh laporan yang masuk, langsung kita respon dengan cepat. Petugas BPBD langsung terjun ke lokasi dan melakukan penanganan sesuai prosedur," ujar Ian.
Baca juga: Sepanjang Jumat, Damkar Jaktim evakuasi sarang tawon di enam lokasi
Baca juga: Petugas Damkar Jaktim evakuasi sarang tawon di kuburan
Dijelaskannya, laporan warga mengenai sarang tawon yang tercatat paling banyak terjadi pada bulan Februari. Ada lima laporan warga mengenai sarang tawon.
Sedangkan untuk tiga bulan terakhir yakni dari Oktober sampai Desember, hanya ada tiga laporan masing-masing setiap bulan satu laporan meskipun di beberapa daerah sedang ramai mengenai sarang tawon.
Meski demikian, pihaknya tetap bersiaga menerima segala laporan dari warga mengenai urusan kegawatdaruratan.
"Berbagai laporan kita tangani, yang terkait kegawatdaruratan maupun non kegawatdaruratan, jika darurat bisa hubungi 112, stand by 24 jam dan gratis pulsa" ujarnya.
Baca juga: Damkar Jaktim evakuasi sarang tawon di 11 lokasi
Baca juga: BPBD: Laporan sarang tawon vespa melalui call center capai puluhan
Mengenai sarang tawon yang ditangani, Ian mengatakan, sarang tawon menempel ada yang di pepohonan, atap rumah, hingga dinding rumah warga.
Karena penanganan harus dilakukan oleh petugas khusus dan dilengkapi kostum yang khusus juga, maka warga diminta untuk menunggu petugas datang dari laporan yang diterima.
"Kita minta warga segera melapor jika menemukan adanya sarang tawon di pemukiman. Jangan sampai ditangani sendiri, apalagi yang ukuran besar dengan nama sarang tawon vespa. Nanti akan ada petugas yang menangani," ujarnya.
Kemudian, BPBD juga menghimbau agar warga melaporkan sarang tawon sejak dini, saat ukurannya masih kecil agar memudahkan penanganan.
"Karena banyak keluhan dari petugas lapangan, warga banyak yang menunggu besar baru lapor, harusnya saat kecil sudah lapor, Tujuannya untuk memudahkan penanganan," ujarnya.
Baca juga: Damkar Yogyakarta tangani 121 evakuasi sarang tawon
Baca juga: Petugas Damkar usir tawon dengan metode pembakaran
Baca juga: Seorang anak meninggal setelah diserang tawon di Garut
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019