Jakarta (ANTARA News) - Meutya Hafid (30) di Jakarta, Jumat malam, berpamitan sebagai wartawati dan presenter Metro TV pada kalangan wartawan untuk maju menjadi calon anggota legislatif (Caleg) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2009.
"Saya untuk sementara non-aktif dari kewartawanan," kata Meutya yang menjadi Caleg nomor urut dua dari Partai Golkar pada daerah pemilihan Sumatera Utara I tersebut.
Meutya mengaku menjadi politisi bukanlah cita-citanya, namun setelah melalui perenungan dan diskusi dengan berbagai pihak akhirnya ia memutuskan menerima tawaran dari partai berlambang beringin tersebut.
Ia membantah hanya latah atau ikut-ikutan terjun ke politik. Ia menyatakan memiliki idealisme serta visi dan misi yang jelas jika terpilih menjadi wakil rakyat.
Meutya mengaku banyak yang bertanya mengapa ia memilih bergabung dengan Partai Golkar, bukan partai yang lain. Menurut Meutya, Golkar adalah partai besar yang demokratis dan tidak bergantung pada kelompok tertentu.
"Golkar ini sosok partai sehat dan demokratis, juga memberi kesempatan luas pada kalangan muda," kata reporter yang pernah disandera oleh pejuang Mujahidin Irak (Jaish al Mujahideen) selama 168 jam (15-22 Februari 2005) ketika sedang melaksanakan tugas jurnalistiknya itu.
Elprisdat dari National Press Club of Indonesia saat memberikan sambutan menyatakan, secara subyektif ia lebih memilih caleg yang berlatar belakang wartawan daripada yang berlatar belakang artis. Menurutnya, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki seorang wartawan lebih cukup untuk menjadi wakil rakyat dibanding artis.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008