Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komite Tetap Fiskal dan Moneter Kadin Indonesia, Bambang Soesatyo, mengatakan sudah seharusnya suspensi transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI) diperpanjang, sampai pasar uang tenang dan rupiah menguat.
"Idealnya BEI buka lagi setelah pasar uang tenang dan rupiah menguat," kata Bambang di Jakarta, Jumat, menanggapi kembali ditutupnya BEI setelah sempat dibuka pada pagi hari ini.
Ia menilai BEI tidak harus dibuka pada hari ini (Jumat, 10/10), kalau pada akhirnya di pertengahan sesi pertama pembukaan pagi hari diutup kembali.
"Potensi anjloknya IHSG BEI pada transaksi Jumat sebenarnya bisa diperkirakan, karena investor asing memberi sinyal keluar dari BEI," ujarnya.
Apalagi, kata dia, sekitar 60 persen portofolio saham pasar modal Indonesia berada dalam penguasaan asing sehingga hengkangnya modal asing akan merontokkan IHSG dalam sekejap.
"Kami masih menunggu penjelasan tentang alasan otoritas BEI menghentikan transaksi Jumat (10/10)," katanya.
Bambang menilai kasus buka tutupnya BEI pada hari transaksi hari Jumat (10/10) mencerminkan otoritas bursa tidak akurat dan kurang cermat menghitung berbagai kemungkinan.
Lebih jauh ia menilai pemerintah saat ini sedang panik menghadapi perkembangan gejolak pasar uang dunia.
"Pemerintah minta rakyat jangan panik, tapi pemerintah sendiri menjadi begitu sensitif dan mudah panik," ujarnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008