Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan rencana keberangkatan calon jamaah haji dari Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat, pada 2020 terkendala ketersediaan asrama yang dekat dengan Bandara baru tersebut.
Menag mengatakan pihaknya saat ini sedang mencari lokasi penampungan calon jamaah haji sementara di sekitar Bandara Kertajati, sembari menunggu proses pembangunan asramanya.
"Ada beberapa hambatan, seperti asrama hajinya, karena kalau kita gunakan yang di Bekasi kan kejauhan. Rencana membangun sudah ada, tapi untuk jangka pendeknya mungkin kita cari penempatan sementara," kata Fachrul Razi usai melapor kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Kantor Wapres Jakarta, Senin.
Rencana pembukaan embarkasi haji dari Bandara Kertajati mendapat perhatian dari Menteri Agama Fachrul Razi dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Kedua menteri tersebut sepakat untuk membuka rute penerbangan haji bagi calon jamaah asal Jawa Barat dari Bandara Internasional Kertajati pada penyelenggaraan haji tahun 2020.
"Nanti kita lihat apakah (tahun 2020) bisa semua Jawa Barat atau sebagian dulu. Tapi (Bandara Kertajati) sudah mulai kita gunakan," tambah Fachrul Razi.
Berbagai persiapan telah dilakukan antara lain dengan membentuk tim gabungan yang terdiri dari perwakilan Kemenag, Kemenhub, Pemprov Jawa Barat, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dan PT Angkasa Pura II.
Sebelumnya, Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Kertajati akan dikembangkan sebagai pusat embarkasi umrah dan haji untuk calon jamaah dari Jawa Barat bagian timur dan Jawa Tengah bagian barat. Dia mengaku maskapai Garuda Indonesia telah setuju untuk menyediakan rute penerbangan umrah dan haji melalui Bandara Kertajati.
Pemanfaatan Bandara Kertajati sebagai embarkasi umrah dan haji tersebut bertujuan untuk menghidupkan kegiatan di Bandara yang baru dibuka pada 24 Mei 2018 lalu. Bandara bertaraf internasional tersebut sepi peminat karena tidak ada akses mudah bagi calon penumpang untuk menuju ke Bandara Kertajati. Akibatnya, masyarakat sekitar lebih memilih menggunakan moda transportasi darat daripada menggunakan pesawat dari Bandara Kertajati.
Baca juga: Menag: Indonesia tunggu jawaban Arab Saudi soal penambahan kuota haji
Baca juga: Menag optimistis kuota haji jadi 231 ribu
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019