"Kami menyediakan konten yang lebih mudah diterima kelompok milenial terlebih dahulu. Tantangan berikutnya adalah menarik minat mereka untuk mengakses I-Perempuan&Anak," kata Pribudiarta seusai peluncuran I-Perempuan&Anak di Jakarta, Senin.
Pribudiarta mengatakan salah satu tantangan terhadap kelompok generasi milenial saat ini adalah mereka lebih suka mengakses informasi melalui gawai dan media sosial serta kerap kali mendapatkan informasi yang sepotong-sepotong.
Baca juga: KPPPA harapkan kontribusi dinas PPPA untuk aplikasi I-Perempuan&Anak
Baca juga: KPPPA luncurkan aplikasi perpustakaan digital
Baca juga: Ganeca Digital manjakan pembaca peroleh buku cepat dan murah
Karena itu, perlu ada upaya untuk mengampanyekan budaya literasi, termasuk literasi digital, di kalangan generasi milenial untuk mau dan mampu melihat informasi secara utuh melalui sumber-sumber yang terpercaya.
"Kami berharap I-Perpustakaan&Anak bisa menjadi sarana transformasi informasi dan pembelajaran tentang berbagai permasalahan perempuan dan anak serta menambah pengetahuan, wahana hiburan, inspirasi, dan rekreasi intelektual bagi pemustaka," tuturnya.
I-Perempuan&Anak menyediakan bahan bacaan, buku elektronik, dan informasi tentang perempuan dan anak, mulai dari cerita anak agar orang tua mudah membacakan kepada anak, pengarusutamaan gender tentang persamaan hak antara perempuan dan laki-laki dalam pembangunan, pengarusutamaan hak anak, penguatan keluarga, pengasuhan, dan lain-lain.
I-Perempuan&Anak juga menyediakan sejumlah konten digital dan buku elektronik sebanyak 1.209 judul mulai dari kebijakan terbitan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, buku-buku tentang perempuan dan anak, serta buku-buku pelajaran sekolah.*
Baca juga: LIPI catat 382.568 artikel sudah dalam bentuk digital
Baca juga: 461 taman baca masyarakat Surabaya terintegrasi digital
Baca juga: Keraton Yogyakarta siapkan perpustakaan digital khusus naskah kuno
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019