Jakarta (ANTARA) - Memasuki usia ke 40 tahun, perusahaan biro perjalanan asal Jepang HIS, mengubah logonya guna menunjukkan identitas baru perusahaan dalam menyongsong perkembangan bisnis perjalanan.
"Jika melihat ke belakang, bisnis travel kini telah berubah secara signifikan. Kita berada di era perubahan yang besar,” papar Hideaki Oshima President Director HIS Travel Indonesia dalam keterangannya, Senin.
“HIS akan tetap melanjutkan misi untuk menjadikan traveling sebagai pengalaman yang menyenangan bagi setiap orang,” lanjutnya.
Berbeda dengan logo sebelumnya yang alphabet centric atau fokus pada huruf alfabet, logo baru ini dibuat agar dapat diingat semua kalangan bahkan bagi mereka yang tidak bisa membaca huruf sekalipun - contohnya anak usia pra sekolah.
Sehingga logo baru ini ditampilkan dalam shape kotak dan lingkaran sebagai latar pada ketiga huruf H, I dan S.
HIS ingin diidentifikasi melalui logo yang ramah dan mudah diterima secara universal, sesuai filosofi perusahaan yang berbunyi "Memberikan kontribusi pada pengembangan kreatif umat manusia dan perdamaian dunia yang selaras dengan pemeliharaan alam".
Logo mereka mengalami perubahan sejak pendiriannya dari tahun 1980. Hampir setiap 5-10 tahun sekali logo HIS selalu diperbarui mengikuti perkembangan tren desain.
Logo baru disebut sebagai HIS Connected Blue. Melalui desain terbaru, logo tampil lebih modern dalam balutan warna biru namun mempertahankan karakter tiga huruf mereka.
Pergantian logo ini akan diterapkan secara bertahap dan diperkirakan tuntas hingga pertengahan 2020.
Berdiri pada 1980 di Jepang, Hideo Sawada, sang pendiri memulai bisnis perjalanan hanya dengan satu unit telepon dan dua meja. Kini mereka sudah berada di 71 negara, termasuk Indonesia, dengan total karyawan di Indonesia lebih dari 700 orang.
Baca juga: Tripal.co tawarkan wisata khas lokal
Baca juga: Sambut akhir tahun, berbagai tawaran menarik di KAI Expo
Baca juga: Cara tidur dengan nyaman saat penerbangan jarak jauh
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019