Hari ini dari PD Pasar Jaya sudah menyiapkan itu di lantai 4
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah kota Jakarta Pusat memastikan tempat untuk relokasi pedagang kaki lima (PKL) Senen sudah siap ditempati oleh para pedagang yang sudah mendaftar di Kelurahan Senen.
"Ya kemarin kita sudah survei. Hari ini dari PD Pasar Jaya sudah menyiapkan itu di lantai 4 (Pasar Metro Atom Pasar Baru) karena kemarin sebagian besar pedagang baju bekas sudah ada di situ," kata Camat Senen Ronny Japriko saat ditemui dalam rangka penjagaan kawasan Senen dari PKL di trotoar Senen, Senin.
Tempat relokasi yang dijanjikan Pemerintah Kota Jakarta Pusat kepada para PKL baju bekas Senen dulunya merupakan tempat hiburan biliar yang saat ini sudah ditutup.
Baca juga: PKL Senen tak lagi bisa berdagang mulai Senin ini
Ronny mengatakan pada pekan lalu saat ia melakukan tinjauan lokasi untuk relokasi PKL Senen tempat itu masih terlihat ditutup, namun ia memastikan kepada PD Pasar Jaya selaku pengelola Pasar Metro Atom bahwa lapak bagi pedagang sudah tersedia.
"Pasar Metro Atom kan dikasih gratis 6 bulan. Kita upayakan saya sudah survei di lantai 4, ada AC lagi. Dari segi ekonomi bagus tidak mati. Kemarin alasannya mati, gimana tapi ini kita fasilitasi yang sesuai, banyak yang jual baju bekas juga di sana. Harusnya nyaman dong," kata Ronny.
Diketahui Pemerintah Kota Jakarta Pusat melarang PKL Senen untuk berjualan sejak awal Desember 2019 karena laporan masyarakat yang resah terhadap keberadaan mereka.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan pihaknya sudah menyediakan lokasi lain agar para PKL Senen dapat berjualan dengan tertata di Pasar Metro Atom sejak terjadi penolakan terhadap Pasar Kenari yang sebelumnya menjadi kandidat pertama lokasi relokasi pedagang.
Baca juga: Pemkot akan pindahkan PKL Senen ke Pasar Baru
Oleh karena itu, untuk memastikan agar para PKL tidak berdagang kembali Pemerintah Kota Jakarta Pusat menurunkan 600 personel menjaga trotoar dan sekitar Pasar Senen agar tetap steril dari pedagang pada Senin (9/12).
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019