Kudus (ANTARA News) - Agar terhindar dari serangan virus "avian influenza" (AI) atau flu burung, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memaksinasi unggas warga."Memasuki musim hujan, kita harus mewaspadai serangan AI yang diprediksi bakal meningkat. Unggas warga berpotensi menyebarkan virus karena dibiarkan berkeliaran mencari makan sendiri di perkampungan," kata Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dispertan Kudus, Sa`dyah, di Kudus, Jumat.Oleh karena itu, Dispertan memantau intensif di sejumlah perkampungan (desa), terutama desa yang ada unggasnya. Perangkat desa dilibatkan untuk memberi penyuluhan agar warga menjaga kebersihan kandang dan tak membiarkan unggas berkeliaran."Masyarakat perlu mewaspadai musim pancaroba karena virus mulai berkembang biak sedangkan kondisi ketahanan tubuh unggas justru menurun karena pergantian musim kemarau ke musim hujan," jelasnya.Sejumlah lokasi yang sebelumnya pernah ada kasus kematian unggas mendadak mendapat perhatian intensif dengan menyemprotkan disinfektan dan pemberian vaksinasi. Hanya saja, kata dia, stok disinfektan kini hanya mencapai 70 liter, sedangkan vaksinasi masih kosong dan baru mengajukan ke Pemerintah Provinsi Jateng. "Kami mengajukan tambahan vaksin 150.000 dosis," katanya. Sebelumnya, Dispertan Kudus memperoleh bantuan vaksin 60.000 dosis yang habis digunakan mulai Januari hingga September 2008. Ia menjelaskan, jumlah kasus AI yang ditemukan di Kabupaten Kudus tahun 2008 mencapai 18 kasus yang tersebar di daerah ini. "Kasus AI terbanyak muncul pada April 2008 sebanyak delapan kasus, sedangkan pada September 2008 berjumlah tiga kasus," katanya. Terkait peternak unggas komersial, ia mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan karena mereka sudah menerapkan "biosecurity" secara ketat dan makanan unggas mengandung nutrisi sehingga aman dari serangan AI.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008