Upacara tersebut dipimpin Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Sulut A. Dita Prawitaningsih, dihadiri pejabat utama, para Jaksa dan ASN di institusi tersebut serta pelajar dan generasi muda.
Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam sambutan dibacakan Wakajati A. Dita Prawitaningsih, mengatakan momen penting ini adalah saat yang baik melakukan introspeksi dan evaluasi untuk mewujudkan pemberantasan korupsi yang dapat memenuhi ekspektasi terciptanya Indonesia maju yang bersih dan bebas dari korupsi.
Baca juga: Presiden Jokowi hadiri pentas antikorupsi di SMKN 57 Jakarta
Peringatan Hari Antikorupsi se-Dunia tahun 2019, mengambil tema "Bersama melawan korupsi mewujudkan Indonesia Maju".
"Tema yang relevan untuk semakin meneguhkan kembali komitmen dan tanggung jawab bersama untuk saling bahu membahu dalam proses penegakan hukum, pencegahan dan pemberantasan korupsi guna memajukan Indonesia," katanya.
Ia mengatakan kegiatan korupsi diakui tidak hanya sebagai masalah yang sangat kompleks, meluas, namun juga bersifat sistemik.
Dengan sistem yang korup, tidak jarang dalam praktiknya memaksa individu untuk melakukan korupsi.
Baca juga: Menyambut Hari Antikorupsi Sedunia 2019
Fenomena praktik korupsi yang melembaga ini nyaris merasuki seluruh sektor kehidupan yang dilakukan secara berulang-ulang, sudah merusak sendi-sendi perekonomian serta menghambat pembangunan nasional.
Dengan demikian diperlukan upaya identifikasi, analisa sekaligus pernyataan yang komprehensif terhadap akar masalah dan faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi, guna diformulasikan langkah-langah perbaikan.
"Sehingga kedepannya potensi tindak pidana korupsi dapat diantisiapasi dan dicegah," katanya.
Baca juga: Pakar: Siapkan generasi milenial antikorupsi sejak dini
Pewarta: Jorie MR Darondo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019