Jakarta (ANTARA News) - Sebagai dampak penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan pada Desember 2008, pemerintah berharap angka inflasi pada Januari 2009 dapat turun sebanyak 0,53 persen.
Plt Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani setelah rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin, mengatakan, penurunan angka inflasi itu diharapkan bukan berasal dari penurunan harga BBM saja, namun juga karena diikuti penurunan harga jual berbagai komoditi lainnya.
"Dampak penurunan BBM putaran pertama, inflasi Januari diharapkan turun 0,53 persen. Dampak ini diharapkan bukan dari penurunan BBM saja, namun juga dari penurunan komoditas lain," jelasnya.
Pemerintah pada rapat 12 Januari 2009 kembali memutuskan penurunan harga BBM untuk jenis premium menjadi Rp4.500 per liter dan solar Rp4.500 per liter.
Dengan demikian, harga Premium sudah mengalami penurunan sebanyak 25 persen sejak Desember 2008 sedangkan harga solar turun 18,2 persen sejak Desember 2008.
Menkeu menyatakan penurunan harga BBM itu sudah signifikan untuk diikuti dengan penurunan harga jual berbagai komoditas berbagai barang dan jasa.
Pemerintah juga mengumumkan kebijakan penurunan biaya transportasi sebanyak sepuluh persen dan pemberian diskon untuk jenis insdutri I3 dan I4 pada pemakaian beban puncak.
Pemberian diskon itu diharapkan dapat mengurangi biaya produksi industri sebanyak 8 persen dan 12-16 persen untuk industri padat energi yang beroperasi 24 jam.
Dengan berbagai kebijakan itu, Menkeu berharap angka inflasi hingga Februari 2009 akan mengalami penurunan cukup signifikan. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009