Bandung, (ANTARA News) - Buku tamu Gedung Sate atau Kantor Gubernur Jawa Barat tahun 2002, 2003 dan 2004 yang dicari oleh KPK, gagal ditemukan.
"Anggota KPK meminta buku tamu tahun 2002, 2003 dan 2004, namun setelah dicari di bagian arsip tidak ada," kata Cucu Hade, Komandan Kamdal yang diminta KPK buku tamu periode itu, Jumat.
Namun demikian, salah seorang anggota KPK tetap membawa buku tamu berwarna kuning dan dibawa masuk ke ruangan Gubernur Jawa Barat.
KPK membutuhkan buku tamu tahun 2003 dan 2004 untuk mendapatkan informasi tamu-tamu yang datang pada periode terjadinya dugaan korupsi pengadaan alat berat yang melibatkan sejumlah pejabat di Pemprov Jabar saat itu.
Selain itu beberapa agenda Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar mulai tahun 2002 hingga 2008 juga diperiksa.
Gubernur Jabar H Ahmad Heryawan sendiri tidak ada di tempat karena melakukan kunjungan ke Kabupaten Garut.
Sedangkan Wagub Jabar, H Dede Yusuf yang berada di ruangan mempersiapkan ruangan dan stafnya digeledah.
"Penggeledahan ini ke ruangan saya, pak Gubernur dan Sekda. Saya persilahkan saja karena memang sejak saya masuk jadi Wagub semuanya dalam kondisi kosong," kata Dede Yusuf.
Sementara itu, Juru Bucara KPK, Johan Budi ketika dimintai keterangannya membenarkan penggeledahan di Gedung Sate Bandung untuk mendapatkan informasi dan data terkait kasus pengadaan alat berat yang terjadi tahun 2003 dan 2004.
"Ada sekitar tujuh petugas KPK melakukan penggeledahan di Gedung Sate untuk melengkapi berkas penyidikan kasus pengadaan alat berat," kata Johan Budi ketika dihubungi melalui ponselnya.
Johan menyebutkan, penggeledahan itu untuk melengkapi berkas pemeriksaan atas tersangka kasus itu yakni DS, WK dan pengusaha rekanan alat berat, YS.
Penggeledahan di Gedung Sate Bandung berlangsung sekitar pukul 13.00 WIB dan hingga pukul 15.30 WIB masih berlangsung.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008