Tangerang, (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, krisis pasar modal dan keuangan yang terjadi saat ini belum dapat dikatakan sebagai krisis ekonomi. Presiden pada peresmian Masjid Bani Umar di Graha Bintaro Raya, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten, Jumat, mengingatkan agar jangan terlalu cepat mengatakan Indonesia sudah mengalami krisis ekonomi. Sebelum mengakhiri sambutan peresmian masjid yang diprakarsai Keluarga Mantan Wapres Umar Wirahadikusumah itu, Presiden sempat menyampaikan pernyataan tentang kondisi perekonomian Indonesia. "Sebelum akhiri sambutan, saya ingin sampaikan satu hal. Dewasa ini, dunia sedang alami krisis pasar modal, krisis keuangan, belum dapat dikatakan krisis ekonomi, apalagi untuk negara kita," kata Presiden. Seperti disampaikan Presiden sejak Senin, 6 Oktober 2008, Presiden kembali meminta agar pelaku pasar tetap tenang, rasional, berpikir jernih sambil berusaha mencari jalan keluar agar Indonesia tidak terganggu dampak krisis keuangan global. Presiden juga mengingatkan, kondisi pasar modal hanya mempengaruhi, tetapi tidak menggambarkan seluruh situasi perekonomian Indonesia. Presiden meminta dukungan dari semua pihak agar tenang dan berpikir jernih bersama pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan dunia usaha untuk memastikan bahwa pengaruh krisis global terhadap perekonomian Indonesia dapat diminimalkan. Selaku Presiden, dia berjanji untuk tetap memprioritaskan program-program perlindungan bagi rakyat dan memproteksi ekonomi rakyat. "Kita punya anggaran yang cukup dari kementerian dan lembaga negara untuk menggerakkan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia yang juga menciptakan lapangan pekerjaan," kata Presiden. Presiden menjelaskan, program untuk melindungi ekonomi rakyat pada 2008 dianggarkan Rp290 triliun. Dari jumlah itu, sudah dikucurkan Rp173 triliun selama periode Januari sampai Oktober 2008. "Oktober ini sudah saya instruksikan dikeluarkan Rp25,9 miliar. Itu likuiditas yang cukup besar. Sisanya akan terus dialirkan agar pembangunan terus berlangsung," kata Presiden. Presiden menambahkan, sektor riil di negara mana pun pasti terpengaruh oleh krisis keuangan global. Namun, pemerintah dan dunia usaha tetap berusaha agar sektor riil di Indonesia tetap bergerak.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008