Surabaya (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno menegaskan bahwa ekonomi dunia yang memburuk belakangan ini tidak mempengaruhi rencana pengadaan alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI AL.Kepada wartawan di Surabaya, Jumat, Tedjo mengatakan, selain beberapa di antaranya sudah di tandatangani, realisasi pengadaan Alutsista juga tidak harus selesai tahun ini sehingga tidak langsung terpengaruh oleh kondisi finansial global."Kami harapkan, tahun 2009 sudah ada 'teken' kontrak dengan negara pemenangnya. Masalah pengadaan itu selesai tahun berapa, tidak ada masalah," katanya sembari menambahkan bahwa persoalan itu sudah dipikirkan oleh Departemen Keuangan. Ia mencontohkan, sejumlah rencana pengadaan senjata maupun kapal tetap dilanjutkan, seperti pengadaan 17 tank BMP 3 dari Rusia, kapal jenis LPD dari Korea, kapal Sigma dari Belanda. Untuk Sigma, pesanan ketiga akan tiba akhir 2008, sedangkan yang selanjutnya pada 2009. "Rencana pengadaan kapal selam tetap kami ajukaan, termasuk pesawat udara dan rencana pengadaan kapal setingkat korvet di dalam negeri, dalam hal ini PT PAL," kata perwira tinggi yang juga penerbang TNI AL itu. Menurut dia, TNI AL menganggarkan 220 juta dolar AS untuk pengadaan kapal setingkat korvet. Pengadaan kapal setingkat korvet itu merupakan titik awal untuk menuju pengadaan korvet nasional. Sesuai spesifikasi yang diajukan oleh TNI AL, negara mana pun yang menang dalam tender pengadaan Alutsista itu nantinya harus bekerja sama dengan PT PAL, Surabaya. Ia mengatakan, PT PAL memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan galangan di luar negeri. Bahkan banyak galangan di luar negeri yang kualitasnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan galangan milik negara RI itu. Kadispen TNI AL, Laksma TNI Iskandar Sitompul menambahkan bahwa spesifikasi kapal jenis PKR (perusak kawal rudal) dan satu kapal selam sudah disiapkan oleh TNI AL dan diserahkan TNI AL ke Mabes TNI dan kemudian diserahkan Dephan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008