Jakarta (ANTARA News) - Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan bahwa penundaan pembukaan perdagangan saham sesi pertama pada Jumat ini telah dikonsultasikan dengan Menteri Keuangan, sehingga tidak menyalahi keinginan pemerintah sebelumnya. Direktur Perdagangan BEI, MS Sembiring kepada ANTARA mengatakan, pihaknya tidak mengkhawatirkan jika langkah tersebut akan menimbulkan ketidakpastian bagi pasar, mengingat Menkeu Sri Mulyani Indrawati sebelumnya telah memastikan bahwa pada perdagangan saham di BEI akan dibuka kembali pada hari ini. "Saya kira yang paling penting adalah menjaga pasar secara keseluruhan. Langkah ini diambil karena perkembangan yang sangat cepat di bursa global," katanya. Dia mengatakan pihaknya akan terus berkonsultasi dengan seluruh anggota bursa untuk menyikapi perkembangan terakhir di bursa regional, seperti bursa Jepang dan Hongkong yang akan segera menutup sesi pertama. "Sebelum pembukaan sesi kedua nanti, kita akan memberikan pengumuman," katanya Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani Indrawati memastikan pemerintah dan BI mendukung Bursa Efek Indonesia untuk kembali melakukan perdagangan pada Jumat ini setelah ditutup pada pertengahan sesi pertama perdagangan Rabu (8/10). Pada saat itu, Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menutup perdagangan saham pada sesi I mulai pukul 11.08 WIB karena hancurnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok hingga 168,052 poin atau 10,38 persen ke level 1.451,669, atau level terendah sejak September 2006. Pada penutupan perdagangan Kamis atau Jumat pagi, Indeks Dow Jones di Bursa Saham New York (NYSE) anjlok 678,91 poin menjadi 8.579,19 poin atau merupakan level terendah sejak tahun 2003. Penurunan dipicu antara lain penurunan harga saham General Motor sebesar 33 persen menjadi 4,76 dolar AS per saham. (*)
Copyright © ANTARA 2008