San Diego, (ANTARA News) - Krisis keuangan telah membuat banyak orang "puasa" minum latte atau makan malam mewah, tapi satu bisnis baru kini langsung "booming"-- justru memanfaatkan frustasi akibat krisis itu. Sebagaimana dilaporkan Reuters, bisnis baru di San Diego Amerika Serikat itu bernama Sarah's Smash Shack. Di tempat itu, orang-orang bisa melepas stres dengan cara melemparkan piring dan barang pecah-belah ke tembok sekencang-kencangnya. Sarah's Smash Shack buka 24 jam sehari, tujuh hari sepekan.Si pemilik usaha, Sarah Lavely, memasang tarif mulai dari 10 dolar untuk setiap pelanggan. Mereka mendapat kesempatan 15 menit untuk melempar piring dan gelas.Para pelanggan diberi pakaian pelindung lalu masuk ke ruangan dengan musik yang menggelegar (Gun n' Roses) serta reklame neon bertuliskan "Break More Stuff."Sarah menolak untuk membicarakan masalah yang dialami para kliennya, kecuali menyebut "gara-gara keuangan yang sedang sulit, mungkin mereka mandeg dengan pekerjaannya."Pialang asuransi, Adam DeWitt, datang bersama istrinya ke Sarah's Smash Shack untuk merayakan ulang tahun.Mereka melampiaskan kemarahan akibat tidak bisa beli rumah setelah bank membekukan kredit."Ini adalah cara terbaik untuk menghabiskan 50 dolar. Ini lebih bagus dibanding mengisi bensin mobil, lebih bagus daripada membayar bunga kartu kredit," kata DeWitt, (29).Bisnis baru Sarah tidak menyediakan minum atau makanan, cuma barang pecah-belah termasuk keramik untuk dipecahkan. Barang-barang itu disusun di rak dan siap untuk dihancurkan di beberapa ruang khusus yang sudah dilengkapi papan tulis untuk "skor".Salah satu paket favorit adalah "The Smash Shack House Special," yang merupakan tiruan dari tempat makan malam Yunani. Dalam tradisi makam malam Yunani, piring biasa dipecahkan sebagai bagian dari hiburan. Dengan biaya 45 dolar (sekitar Rp430 ribu) , anda boleh menghancurkan 15 piring dalam wakt 15 menit.Klien juga boleh terlebih dulu menuliskan kata-kata kasar sebelum melempar piring itu. Produk favorit lainnya adalah bingkai (10 dolar mendapat 3). Pelanggan memasang foto orang yang dia benci lalu melempar bingkai itu.Si pengelola juga menulis berbagai nama bank dan politisi di piring-piring itu. Pelanggan tinggal memilih piring bertuliskan bank dan politisi yang mereka benci.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008