Islamabad (ANTARA News) - Serangan udara yang diduga dilakukan AS terhadap sebuah rumah di kawasan suku bergolak Pakistan di perbatasan dengan Afghanistan pada Kamis menewaskan sedikitnya tujuh orang dan mencederai beberapa lainnya, kata seorang pejabat keamanan.
Dua rudal yang ditembakkan dari sebuah pesawat tak berawak menghantam bangunan di desa Tappi Wall yang terletak di sepanjang kawasan Sungai Tochi di Waziristan Utara, sebuah daerah persembunyian militan Al-Qaeda dan Taliban yang melancarkan serangan lintas batas terhadap pasukan internasional pimpinan AS di Afghanistan.
"Sedikitnya tiga orang yang tewas diyakini sebagai warga asing," kata pejabat keamanan yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.
Istilah "orang asing" digunakan untuk menunjuk pada gerilyawan Arab dan Asia tengah yang terkait dengan jaringan teror Al-Qaeda.
Serangan itu menghancurkan sepenuhnya rumah Maulvi Sehar Gul dan Sultan Mohammad, dua bersaudara yang mendukung Taliban dan seringkali dikunjungi oleh gerilyawan.
Penduduk setempat khawatir jumlah kematian meningkat karena beberapa orang masih terperangkap di bawah reruntuhan. Gerilyawan Taliban menutup daerah itu, sementara pesawat tak berawak yang diduga milik AS itu masih terlihat terbang di daerah tersebut.
Pasukan Amerika akhir-akhir ini meningkatkan serangan terhadap lokasi yang dicurigai sebagai tempat persembunyian militan di dalam wilayah Pakistan.
Lima hari lalu dua rudal AS yang ditembakkan dari pesawat tak berawak AS menewaskan dua lusin orang, termasuk enam gerilyawan Al-Qaeda, di Waziristan Utara.
Namun, kerusakan besar yang ditimbulkan oleh serangan semacam itu telah menyulut amarah di Pakistan dan membuat tegang hubungan antara Islamabad dan Washington, dua sekutu dalam perang internasional melawan terorisme.
Kawasan suku Pakistan dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.
Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afghanistan.
Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001, demikian dpa.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008