Sangat memprihatinkan ya
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno merasa risau mendengar kabar sejumlah petinggi direksi Garuda Indonesia menyalahgunakan kekuasaan.
"Sangat memprihatinkan ya, dan ini membuat miris hati kita bahwa penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran hukum dilakukan oleh petinggi-petinggi yang mestinya jadi role model," kata Sandi di Hotel Crowne Jakarta, Minggu.
Kendati menyesali mengapa hal itu bisa sampai terjadi, Sandi tetap mengapresiasi langkah pencopotan direksi yang dilakukan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.
Baca juga: Pengamat berharap operasional Garuda normal usai pemberhentian direksi
Baca juga: Terpopuler sepekan, Erick copot dirut Garuda sampai Tol layang Japek
Baca juga: Pengamat sarankan pemimpin Garuda tiru kepemimpinan Jonan di KAI
Sandi melihat langkah itu tepat sebagai upaya supremasi hukum bagi siapa pun tanpa pandang bulu. Karena itu, menurut dia, patut dituntut untuk menjadi satu contoh. Karena kalau sebagai Kepala, Menteri BUMN tidak memberi contoh yang baik maka akan berdampak pada yang di bawahnya.
"Langkah pak Erick tepat dan mengirimkan pesan yang jelas. Bahwa siapapun itu yang melakukan, tidak ada yang above the law," ujar Sandi.
Kendati tak cukup hanya melakukan pencopotan direksi yang bermasalah, Sandi memberi saran agar pembenahan dapat dilakukan sampai tingkat bawah juga melalui sistem sesuai dengan Undang-Undang BUMN dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.
"Saya melihat BUMN ini tata kelola perusahaannya, good corporate governance-nya perlu terus diperbaiki ke depan karena mereka adalah milik negara dan milik rakyat, sehingga mereka harus bertanggung jawab juga kepada rakyat," kata Sandi.
Mengenai Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Ashkara yang dicopot Erick Thohir, Sandiaga mengaku mengenal kiprahnya. Sandiaga mengatakan rekam jejak Ari Ashkara cemerlang dari mulai menjadi bankir hingga sekarang menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia.
Namun, Sandi memahami apa yang dilakukan Erick karena bukan berarti Ari Ashkara memiliki rekam jejak yang jelas lantas menjadi imun terhadap perilakunya.
Oleh karena itu, Sandi meminta publik menilai kasus tersebut secara proporsional karena ada begitu banyak perilaku yang sama di sekitar kita, dan jika kita menjadikan itu sebagai refleksi, maka kejadian tersebut bisa dihindari agar tidak terulang kembali.
"Saya ucapkan dukungan saya kepada pak Erick dan melihat kasus ini, jangan betul-betul dihancurkan dia (Ari Ashkara, red.), dirundung (bully) habis-habisan, tapi dijadikan contoh agar kejadian tidak terulang lagi," kata Sandi.
Baca juga: Sandiaga sebut jumlah pengangguran Jakarta meningkat 50.000 jiwa
Baca juga: Berbicara di Unair, Sandiaga Uno ungkap peluang dari perang dagang
Baca juga: Sandiaga Uno sebut Sumatera Barat lumbung calon pengusaha
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019