Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry di Jakarta, Kamis, mengatakan, jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali naik setelah sempat terpuruk akibat kebijakan kenaikan harga BBM."Berdasar hasil jajak pendapat LSN, tingkat elektabilitas SBY yang sempat disalip Megawati pascakenaikan harga BBM Mei lalu, kini sudah mulai naik kembali," katanya. Dikatakannya, sebanyak 30 persen responden mengaku akan memilih SBY jika pemilihan presiden (pilpres) dilaksanakan hari ini.Padahal dalam survei LSN bulan Mei 2008 tingkat elektabilitas SBY sempat terpuruk di angka 16,4 persen. Jajak pendapat LSN dilakukan tanggal 20-27 September 2008 terhadap 400 responden berusia minimal 17 tahun yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan secara sistematis (systematic random sampling) dari buku telepon terbaru. Responden berdomisili di 15 kota besar di Indonesia yakni Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Mataram, Pontianak, Banjarmasin, Makassar, Manado, Ambon dan Jayapura. "Sampling errornya lebih kurang 4,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil polling ini tentu tidak dimaksudkan untuk mewakili pendapat seluruh masyarakat Indonesia," kata Umar. Menurut Sekjen Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (AROPI) itu, sedikitnya ada dua faktor utama yang menyebabkan naiknya kembali popularitas SBY di mata publik. Pertama, gebrakan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa bulan terakhir dipersepsikan publik sebagai bentuk keseriusan SBY memberantas korupsi. Kedua, kebijakan pemberian bantuan langsung tumai (BLT) yang dinilai cukup "menghibur" masyarakat miskin.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008