Dalam event ini, Pertamina mengajak masyarakat melakukan donasi untuk membantu pelestarian flora dan fauna langka terutama di di empat wilayah konservasi
Jakarta (ANTARA) - Pertamina kembali menggelar Eco Run 2019 pada Minggu (8/12), di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten, yang diikuti sekitar 7.500 pelari.
Melalui kegiatan ini, para pelari telah berkontribusi melestarikan satwa langka dan sekaligus pelestarian lingkungan yang selama ini telah dijalankan Pertamina di berbagai wilayah. Ajang tahunan sebagai rangkaian peringatan HUT Ke-62 Pertamina yang jatuh pada 10 Desember 2019 itu, dihadiri para pelari profesional dan komunitas lari.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu, mengatakan melalui Eco Run, Pertamina mengajak masyarakat berlari, sekaligus menunjukkan kepeduliannya pada lingkungan dan konservasi hayati.
"Dalam event ini, Pertamina mengajak masyarakat melakukan donasi untuk membantu pelestarian flora dan fauna langka terutama di di empat wilayah konservasi," katanya.
Keempat wilayah tersebut, lanjut Fajriyah, adalah di Sulawesi Utara, dimana Pertamina melalui TBBM Bitung bersama masyarakat dan lembaga terkait melakukan upaya pelestarian satwa langka Macaca Nigra, atau monyet berwarna hitam asli Sulawesi Utara, yang disebut Yaki. Monyet Yaki merupakan satwa Indonesia yang wajib dilindungi.
Sementara itu di Lampung, TBBM Panjang Pertamina bersama Yayasan Sahabat Alam, pengelola Taman Kupu-Kupu Gita Persada, melakukan pelestarian kupu-kupu. Satwa tersebut merupakan indikator kesehatan ekosistem. Semakin banyak spesies kupu-kupu yang muncul, menandakan lingkungan di sekitarnya berada dalam kondisi baik.
Lalu, di Kawasan Arboretum Gambut Sei Pakning, Riau, Pertamina melalui Refinery Unit (RU) II Sei Pakning bersama masyarakat melakukan program konservasi flora dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Kemudian di Cilacap, Jawa Tengah, lewat RU IV Cilacap, Pertamina bersama masyarakat dan instansi terkait juga melakukan upaya konservasi mangrove terintegrasi yang memberikan dampak ekonomi mandiri untuk masyarakat.
Menurut Fajriyah, total donasi Eco Run untuk empat wilayah konservasi tersebut mencapai Rp1,52 miliar.
Eco Run 2019 bertema "Energi Lestarikan Negeri" merupakan ajang lari terbesar pada penghujung 2019 yang diikuti para pelari profesional maupun amatir, penggemar olah raga lari dan komunitas lari, pelajar, mahasiswa, publik figur, konsumen Pertamina, pekerja Pertamina Group, hingga direksi BUMN.
Dalam ajang yang digelar setiap tahun sejak 2014 ini disediakan hadiah uang tunai dan beragam hadiah hiburan serta door prize seperti mobil dan motor. Lomba lari terbagi dalam kategori jarak 1,5 km, 5 km, dan 10 km.
"Seluruh peserta Eco Run 2019 mendaftar melalui aplikasi MyPertamina sebagai bagian program digitalisasi yang sedang dijalankan Pertamina. Aplikasi ini memudahkan konsumen mengetahui lokasi SPBU, membayar tanpa uang cash serta mendapat informasi berbagai produk BBM berkualitas yang diproduksi Pertamina," kata Fajriyah.
Baca juga: Menurun drastis populasi elang Jawa di Gunung Ijen, sebut BKSDA
Baca juga: Populasi penyu di pesisir Tulungagung turun drastis
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019