Yogyakarta (ANTARA News) - Empat desa di Kecamatan Prambanan dan beberapa desa di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman, daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada musim hujan tahun ini rawan terjadi bencana tanah longsor karena memiliki kemiringan lebih dari 45 derajat. "Empat desa di Prambanan yang rawan tanah longsor yakni desa Gayamharjo, Wukirharjo, Sambirejo, dan Sumberharjo," kata Kepala Dinas Pengairan, Pertambangan dan Penanggulangan Bencana Alam (P3BA) Kabupaten Sleman, Widi Sutikno, Kamis. Menurut dia, selain empat desa di Kecamatan Prambanan tersebut, beberapa kawasan di Kecamatan Cangkringan dan beberapa daerah lain yang memiliki kemiringan 45 derajat juga termasuk daerah yang rawan tanah longsor. "Empat desa di Prambanan sangat rawan longsor karena struktur tanah rapuh akibat gempa bumi 27 Mei 2006 lalu disamping daerah tersebut merupakan kawasan perbukitan yang curam," katanya. Ia memperkirakan, titik rawan tanah longsor akan terjadi pada puncak musim hujan sekitar akhir November hingga Desember. "Jika hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur selama tiga hari berturut-turut maka potensial menimbulkan tanah longsor," katanya. Dia mengatakan, untuk antisipasi risiko tanah longsor di sejumlah kawasan tersebut warga diimbau untuk waspada terutama ketika turun hujan deras dengan mengaktifkan kegiatan ronda keliling. "Warga yang berada di kawasan tersebut harus meningkatkan kewaspadaan terutama pada malam hari, karena biasanya kewaspadaan mengendor saat malam hari," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008