Kami sangat bersyukur karena semua pemain bekerja keras terutama senior kami Evan Dimas yang bekerja keras dan mengatur tempo di lini tengah

Manila (ANTARA) - Pemain Timnas U-22 Saddil Ramdani mengaku sempat emosi saat pertengahan pertandingan melawan Myanmar karena sangat berambisi sekali membawa Indonesia masuk final SEA Games 2019.

"Bukan karena kesal atau apa, tapi keinginan saya masuk final itu begitu besar," kata Saddil di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Sabtu.

Ia bersyukur Indonesia akhirnya lolos ke final SEA Games 2019 lewat pertandingan dramatis.

Baca juga: Indonesia ke final setelah menang dramatis atas Myanmar

"Alhamdulillah karena berkat rahmat Allah kami bisa memenangi pertandingan malam ini. Kami sangat bersyukur karena semua pemain bekerja keras terutama senior kami Evan Dimas yang bekerja keras dan mengatur tempo di lini tengah," kata mantan pemain Persela Lamongan ini.

Mengenai Myanmar yang sempat menyamakan 2-2, Saddil menilai hal itu dimungkinkan karena faktor yang ada di dalam lapangan.

"Saya tidak kecewa, tetapi kaget saja mereka bisa langsung menyamakan skor 2-2. Saya tidak tahu kenapa, mungkin kurang komunikasi," kata pria kelahiran 2 Januari 1999 itu.

Baca juga: Karena Indonesia bermental juara

Dalam laga yang berakhir 4-2 untuk Indonesia itu, Saddil sempat adu mulut dan sedikit dorong-dorongan dengan pemain Myanmar, namun dicegah rekan-rekan satu timnya.

Indonesia memastikan diri ke partai puncak SEA Games 2019 berkat dua gol Evan Dimas, dan masing-masing satu gol dari Egy Maulana Vikri dan Osvaldo Haay.

Pertandingan final akan berlangsung Selasa (10/12) di Stadion Rizal Memorial, Manila, pukul 20.00 waktu setempat, melawan pemenang laga Vietnam versus Kamboja.

Baca juga: Myanmar akui Indonesia lebih baik

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019