Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah di pasar spot antar bank Jakarta, Kamis sore, menguat tipis, setelah Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi pasar, dengan melepas cadangan seiring dengan mulai meredanya gejolak pasar. "Momen BI masuk pasar sangat tepat yang mendorong rupiah sedikit membaik, meski tekanan pasar masih tetap ada," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Kamis. Nilai tukar rupiah naik menjadi Rp9.590/9.600 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.593/9.605 atau menguat tiga poin. Menurut dia, BI memang sudah sepakat akan masuk pasar pada waktu yang tepat, sehingga intervensi benar-benar mendukung pergerakan rupiah yang akhir-akhir ini terpuruk. "Kami optimis dengan meredanya pasar, maka pergerakan rupiah diperkirakan akan makin membaik," ucapnya. Dikatakannya, kerjasama bank sentral AS dan Eropa serta Jepang menyuntik dana ke pasar mendorong likuiditas pasar, sehingga gejolak krisis keuangan itu mulai berkurang. Selain itu, bank-bank sentral tersebut memangkas tingkat suku bunganya agar pertumbuhan ekonomi dapat berjalan sebagaimana mestinya, meski pada awal penurunan bunga itu masih belum terlihat reaksinya. Kenaikan rupiah yang tipis itu, menurut Kostaman, karena pelaku pasar masih belum melepas dolar AS yang mengalami kenaikan cukup tinggi. Pelaku pasar masih menahan dolar dan mereka memperkirakan mata uang asing itu masih dapat bergerak naik lagi, ujarnya. Kalau kondisi ini masih berlanjut, katanya, rupiah diperkirakan akan bergerak naik meski kenaikannya tidak besar. "Namun kondisi ini akan makin mendukung posisi untuk mendekati angka Rp9.500 per dolar AS," ucapnya. (*)
Copyright © ANTARA 2008