Cirebon (ANTARA News) - Gara-gara tidak diberi "uang keamanan" Darto (18) dan kawan-kawannya mengamuk dan merusak konter pulsa milik Abdullah (40) di Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Rabu sekitar pukul 16.00 WIB.Menurut Korban yang melaporkan kejadian itu ke Mapolres Cirebon, akibat kejadian tersebut, kaca etalase conter pecah berantakan dan anak korban yang menjaga konter mengalami luka-luka dianiaya para pelaku.Ia menjelaskan, aksi pengrusakan dan penganiaan itu bermula dari Darto dan temannya yang meminta uang sebagai tanda "uang aman" tetapi permintaan itu ditolak."Mereka meminta uang kepada saya dan anak saya, tetapi saya tolak karena nanti akan menjadi kebiasaan," kata Abdullah kepada penyidik.Setelah penolakan itu, tak berapa lama mereka datang dengan membawa botol kecap dan botol minuman, lalu mulai memecahkan semua kaca etalase, bahkan anaknya menjadi sasaran penganiayaan. "Saya melaporkan karena ini ingin menuntut keadilan. Saya minta pelaku ditangkap karena telah melakukan pengrusakan dan penganiayaan," ucapnya. Sementara Kapolres AKBP Drs Edhy Moestofa MH melalui Kasat Reskrim AKP Ferri Irawan ketika dikomfirmasi membenarkan adanya kasus pengrusakan dan penganiayaan tersebut. "Kami akan segera menangkap para pelaku. Aksi premanisme harus terus diberantas karena meresahkan warga," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008
Preman seperti itu kalau dikasih kerjaan teuteup jadi preman juga dan akan mengacau ditempat kerja, jadi sebaiknya dibina dulu supaya jadi sadar, kalau gak bisa dibina ya.. dibinasakan aja..?@!