Jakarta, (ANTARA News) - Industri ekonomi kreatif seperti industri film nasional dapat membantu perekonomian tumbuh dan terhindar dari krisis, kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Upaya mendorong ekonomi kreatif ini bagian dari solusi besar kita untuk atasi krisis keuangan dan pembangunan ekonomi jangka panjang. Ekonomi kreatif akan terus kita tumbuhkan," kata Presiden saat menonton film Laskar Pelangi di auditorium I Blitz Megaplex Jakarta, Rabu malam. Presiden menjelaskan kehadirannya untuk menonton film Laskar Pelangi pada saat krisis keuangan yang melanda dunia dan mempengaruhi ekonomi Indonesia ini justru untuk mendukung film nasional sebagai bagian dari industri ekonomi kreatif. "Arahan saya, mari kita justru kembangkan produk dalam negeri, mengembangkan ekonomi kreatif yang bisa mengurangi ketergantungan produk impor dan mengurangi tekanan neraca pembayaran," katanya. Menurutnya, pada tahun 2007 industri ekonomi kreatif tumbuh tujuh persen, dan selama tahun 2002 - 2008 mencapai Rp105 triliun. "Selain memperbaiki neraca pembayaran kita yang bisa menjauhi dari krisis, ekonomi kreatif bisa membuka lapangan kerja sebanyak 5,4 juta (orang) sejak tahun 2006 sampai Agustus 2008 ini," katanya. Menurut catatan presiden, industri film nasional yang antara tahun 1992-2004 mandeg, saat ini terus berkembang mencapai 53 film pada 2007, dan sampai Agustus 2008 mencapai 67 film. "Film Indonesia sudah jadi tuan rumah di negeri sendiri. Libur Lebaran kemarin ada 500 layar bioskop yang memutar film nasional atau 92 persen dari semua film yang diputar," katanya.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008