Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Dra Sri Hartini MSi mengatakan upaya pemajuan kebudayaan harus dilandasi dengan sikap kolaborasi para pemangku kepentingan dan masyarakat.
"Nilai yang dijadikan pilar dari platform Indonesiana yakni gotong royong. Pilar ini menegaskan, upaya untuk memajukan kebudayaan, perlu dilandasi sikap kolaborasi pemangku kepentingan bersama dengan masyarakat," ujar Sri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Sri menambahkan pihak-pihak yang bekerja sama dalam platform tersebut sebaiknya diisi oleh pemerintah, warga, dan swasta.
Nilai lain yang dijadikan pilar dalam platform tersebut yakni partisipatif, penguatan lokal, keragaman, dan ketersambungan.
"Melalui platform ini, kami berupaya berupaya untuk merangkul para pemangku kepentingan budaya untuk bekerjasama memadu keberagaman, dan menjadikan satuan
budaya agar memiliki keunikan pada masing-masing festival," jelas Sri.
Platform kebudayaan Indonesiana dirintis pada 2017. Indonesiana merupakan platform pendukung kegiatan seni budaya yang bertujuan untuk membantu tata kelola kegiatan seni budaya yang berkelanjutan, berjejaring, dan berkembang.
Pada 2017, dimulai dengan perumusan awal dan kerja sama melalui survei ke daerah-daerah yang dianggap potensial menjadi penyelenggara festival. Kemudian pada 2018, terselenggara 9 festival, di 11 kawasan di Tanah Air. Sepanjang Juni hingga November 2019, terselenggara 17 festival di 18 wilayah Tanah Air.
"Kami berharap dengan adanya platform ini, kegiatan kebudayaan menjadi ajang merayakan kekayaan dan keunikan kebudayaan kita. Hal tersebut bisa terwujud jika pemangku kepentingan terlibat dalam platform Indonesiana," harap Sri.
Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019