Jakarta, (ANTARA News) - PT PLN (Persero) akan fokus mencari pendanaan dari negara-negara Timur Tengah menyusul krisis finansial yang terjadi di AS dan merembet ke negara lainnya. Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi J Purwono di Jakarta, Rabu mengatakan, saat ini, negara-negara Timur Tengah mengalami kelebihan likuiditas akibat tingginya harga minyak. "PLN akan fokus cari dana tidak terpakai dari negara Teluk," ujarnya. Sejumlah pendanaan asal Timur Tengah yang bisa dijajaki antara lain Islamic Development Bank (IDB) dan Qatar Investment Fund. Menurut Purwono, saat ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani tengah berada di Timur Tengah guna menjajaki pendanaan tersebut. Hingga saat ini, dari kebutuhan pendanaan proyek pembangkit 10.000 MW berupa pinjaman sebesar Rp58,7 triliun, masih kurang Rp30,9 triliun. Kebutuhan dana proyek sebesar Rp58,7 triliun tersebut terdiri dari valas senilai 4,5 miliar dolar AS dan rupiah Rp17,3 triliun. Dari kebutuhan valas 4,5 miliar dolar AS tersebut, sebanyak 1,5 miliar dolar sudah ditandatangani, 1,9 miliar dolar lainnya masih dinegosiasikan dengan berbagai bank di antaranya Bank of China dan Bank Export-Impor China dan ditargetkan selesai akhir tahun ini, dan satu miliar dolar AS akan diselesaikan tahun 2009. Sedang, dari kebutuhan pendanaan rupiah Rp17,3 triliun, sudah ditandatangani Rp14 triliun dan sisanya sebesar Rp3,3 triliun diharapkan selesai tahun ini.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008