Nashville, Tennessee, (ANTARA News) - Dua calon presiden Amerika Serikat, John McCain dan Barack Obama, mengatakan, jika terpilih menjadi presiden, mereka akan memberi sanksi lebih keras kepada Iran. Dalam debat mereka yang kedua, Selasa waktu setempat (Rabu 08.00 WIB), mereka mengatakan sanksi yang lebih keras itu bertujuan menghentikan usaha Iran memiliki senjata nuklir. Kedua calon memaparkan perbedaan yang tajam tentang kebijakan luar negeri masing-masing saat debat di Nasville, Tennessee. Namun, untuk soal Iran, keduanya sepakat bahwa negara Persia itu tidak boleh membangun bom atom. "Kita tidak bisa membiarkan Iran punya senjata nuklir, (karena) hal itu akan menjadi `game-changer` di kawasan tersebut," kata Obama. "Tidak hanya mengancam Israel...hal itu akan menciptakan kemungkinan senjata nuklir akan jatuh ke tangan teroris." Obama mengatakan, jika terpilih dalam Pilpres 4 November, dirinya akan mendesak sanksi yang lebih keras kepada Iran dan akan melarang impor bensin ke Iran. "Jika kita bisa mencegah mereka mengimpor bensin yang mereka butuhkan maupun produk-produk sulingan minyak, hal itu akan mulai mengubah analisis biaya keuntungan mereka, itulah yang akan mengawali tekanan untuk mereka," kata senator Illinois itu. Dia kembali mengatakan bahwa dirinya bersiap untuk melakukan pembicaraan langsung dengan Iran tetapi opsi militer "tidak dikesampingkan". McCain menyampaikan tentang kekhawatiran perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah yang akan mengancam stabilitas di kawasan itu. "Jika Iran punya senjata nuklir maka semua negara lain juga akan punya. Ketegangan akan melonjak naik," katanya lalu menambahkan "Kita jangan sampai membiarkan terjadinya Holocaust kedua." Senator Arizona itu juga mengatakan mendukung kerja sama dengan para sekutu Amerika Serikat guna memberi sanksi yang lebih keras kepada Iran untuk "mengubah sikap mereka".(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008