Jakarta (ANTARA News) - Bank-bank dalam negeri mulai menyesuaikan tingkat suku bunga deposito rupiah, setelah Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuannya, BI Rate, menjadi 9,5 persen dari sebelumnya 9,25 persen atau mengalami kenaikan sebanyak 25 basis poin. "BI dalam tiga bulan terakhir telah menaikkan BI Rate rata-rata sebesar 25 basis poin yang terpicu oleh tingginya laju inflasi 2008 yang pada September lalu mencapai 0,97 persen," kata Manager Humas Bank BCA Tbk, Dwi Narini, kepada pers di Jakarta, Rabu. Dwi Narini mengatakan, kenaikan BI Rate itu mendorong banknya segera menyesuaikan tingkat suku bunga deposito rupiah setelah beberapa bulan lalu masih pada posisi sebelumnya "Kami optimis BCA dalam jangka waktu tiga bulan terakhir ini masih dapat menarik dana masyarakat," katanya. BCA, lanjut dia, telah menaikkan suku bunga deposito rupiah untuk tiga bulan bagi nasabah yang menempatkan dananya di BCA dengan nominal dari Rp10 miliar sampai Rp25 miliar dengan bunga sembilan persen naik dari sebelumnya delapan persen dan untuk enam bulan bunganya naik menjadi sembilan persen dari 8,5 persen dengan nominal yang sama seperti di atas. Begitu pula untuk nasabah yang menempatkan dananya di atas Rp25 miliar diberikan bunga sebesar 9,25 persen naik dari sembilan persen bagi nasabah yang menempatkan dana dalam 12 bulan, ucapnya. Untuk deposito dalam dolar AS, BCA menempatkan bunganya masing-masing untuk satu bulan sampai 12 bulan sebesar 3,25 persen. Dwi Narini mengatakan, kenaikan bunga deposito rupiah untuk menarik minat masyarakat dalam upaya mengurangi ketatnya likuiditas pasar. "Kami optimis masyarakat akan menyimpan dananya di banknya, karena berbagai kelebihan yang dimiliki BCA cukup meyakinkan," ucapnya. Selain BCA, maka Bank Himpunan Saudara Tbk, juga menempatkan suku bunga deposito rupiah untuk satu bulan hingga 12 bulan masing-masing sebesar 9,25 persen. "Kami menempatkan suku bunga deposito rupiah sebesar 9,25 persen , karena suku bunga bank cenderung naik," kata Joko seorang staf keuangan bank tersebut. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008