Selain itu, Bareskrim turut aktif turun ke kampus, organisasi sosial kemasyarakatan, pemuka agama maupun kalangan lainnya untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat, katanya

Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung Kepala Divisi Propam Mabes Polri Irjen Listyo Sigit Prabowo menjadi Kabareskrim menggantikan Idham Azis yang telah dilantik menjadi Kapolri.

"Walaupun yang bersangkutan relatif masih muda karena lulusan Akpol 1991, bukan berarti mengurangi etos kerja maupun profesionalitasnya dalam memimpin Bareskrim," kata Bamsoet di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan, rekam jejak Listyo sebagai ajudan Presiden Joko Widodo (2014-2016), Kapolda Banten (2016-2018), dan Kadiv Propam (2018-sekarang) menunjukan kualitas dirinya sebagai aparat polisi yang handal, dan teruji kualitasnya.

Menurut dia, penilaian utama untuk menduduki sebuah amanah jabatan adalah rekam jejak yang teruji dan kualitas diri yang mumpuni sehingga penunjukan Irjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kabareskrim sangat tepat.

Baca juga: Kapolri tunjuk Irjen Listyo Sigit jadi Kabareskrim Polri

Dia menjelaskan, pengisian posisi Kabareskrim pascaditinggalkan Idham Azis yang hampir sebulan itu sudah tepat agar tidak menghambat poses penegakan hukum, penyelidikan, maupun penyidikan yang sedang ditangani Bareskrim.

"Bareskrim ke depan punya tantangan berat, khususnya dalam meningkatkan profesionalitas SDM penyidik yang didukung teknologi penyidikan yang berkualitas, sehingga bisa menegakan hukum secara prima, baik kepada saksi, ahli maupun tersangka," ujarnya.

Menurut dia, yang terpenting adalah tidak menjadikan hukum sebagai barang dagangan, namun menjadikan hukum sebagai panglima menegakan kebenaran dan keadilan.

Dia berharap, Bareskrim dibawah kepemimpinan Irjen Listyo Sigit Prabowo, bisa meningkatkan sinergitas antar-penegak hukum dan para pemangku kepentingan lainnya.

Baca juga: Kosongnya kursi Kabareskrim tidak pengaruhi kinerja Tim Teknis

"Selain itu, Bareskrim turut aktif turun ke kampus, organisasi sosial kemasyarakatan, pemuka agama maupun kalangan lainnya untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat," katanya.

Bamsoet mengatakan, paradigma Bareskrim ke depan perlu diubah bukan dengan seberapa banyak berhasil menyelesaikan perkara, tapi seberapa banyak mampu menekan terjadinya pelanggaran hukum di masyarakat dan memasyarakatkan hukum, hal ini menjadi tugas dan tantangan Bareskrim yang tidak mudah.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019