Indonesia menyampaikan bahwa pada 2019 mengalami peningkatan dibandingkan 2018 untuk jumlah orang yang melakukan cross border movementJakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan mengusulkan studi kelaikan untuk rute bus lintas batas Indonesia dan Malaysia sebagai tindak lanjut dari Pertemuan Tingkat Menteri Transportasi Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Filipina (BIMP-EAGA)
“Indonesia mengajukan untuk melakukan studi kelaikan rute-rute berikut. Jika dari hasil studi kelaikan itu layak, maka Indonesia akan mengusulkan untuk dimasukkan dalam BIMP-EAGA Vision PIPs 2025,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Tiga rute tersebut, di antaranya Jalan Malinau-Krayan-Long Midang (Indonesia)-Lawas (Sarawak, Malaysia); Jalan Malinau-Mansalong-Tau Lumbis (Indonesia)-Keningau (Sabah, Malaysia) dan Jalan Malinau - Langap - Long Kemuat - Long Nawang (Indonesia) - Sibu (Sarawak, Malaysia).
Baca juga: Pengamat: perbatasan Indonesia perlu angkutan memadai
Dalam pertemuan tersebut juga disampaikan peningkatan terkait transportasi lintas batas yang diketahui jumlah penumpangnya meningkat sepanjang 2019.
“Indonesia menyampaikan bahwa pada 2019 mengalami peningkatan dibandingkan 2018 untuk jumlah orang yang melakukan cross border movement di wilayah BIMP-EAGA.” kata Menhub.
Selain itu Indonesia juga telah mengeluarkan izin kendaraan (bus) untuk angkutan orang lintas batas sebanyak lima izin untuk Malaysia dan enam izin untuk Brunei Darussalam pada 2019.
Terkait dengan kolaborasi ASEAN on Pilot test implementation of ASEAN Cross Border Transport and Passenger Framework in Brunei Darussalam, Indonesia and Malaysia, saat ini Indonesia sedang menyusun pedoman dan SOP terkait dengan implementasi angkutan lintas batas di wilayah BIMP-EAGA serta Sosek Malindo.
“Implementasi tersebut terdiri dari rute yang ditentukan, persyaratan teknis dan standar kendaraan, lisensi pengemudi dan izin aplikasi,” katanya.
Baca juga: Bandara Letung jadi layanan transportasi perbatasan
Budi menambahkan Indonesia mengusulkan untuk membuat BIMP-EAGA Electronic Bus Drivers’ Log Book. di mana pada 2019, Indonesia telah meluncurkan e-logbook untuk angkutan antarprovinsi dan telah berjalan dengan sukses.
“Indonesia akan melakukan presentasi lebih detil terkait implementasi e-logbook dan bagaimana mengintegrasikan pada wilayah BIMP-EAGA,” katanya.
Capaian lainnya, yakni penyelesaian dan peluncuran Entikong International Freight Terminal; Penyelesaian Pontianak – Entikong Transport Link; Penerbangan PT. Garuda Indonesia rute Manado-Davao pp dengan frekuensi dua kali per minggu (Senin dan Jumat) menggunakan pesawat ATR-72-600;
Kemudian, Pengembangan Bandar Udara Adi Soemarmo (Solo) untuk perluasan terminal penumpang dan fasilitas-fasilitas pendukungnya yang telah selesai di Oktober 2019
Baca juga: KJRI Sabah perkuat kerja sama perdagangan Indonesia-Malaysia
Baca juga: Mudik di perbatasan Kuching-Entikong
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019