Brisbane (ANTARA News) - Terdapat 12 orang warga Iran dan Afghanistan yang ditangkap bersama dua orang Indonesia dari kapal di perairan dekat Kepulauan Ashmore pekan lalu, kata Menteri Imigrasi dan Kewarganegaraan Australia, Senator Chris Evans.Senator Evans dalam pernyataan pers, Selasa, mengatakan, Polisi Federal Australia masih menginterogasi dua warga Indonesia dan 12 orang asing lain yang diduga merupakan pencari suaka itu. "Ketiga warga Iran dan sembilan warga Afghanistan ini mengindikasikan bahwa mereka menolak untuk kembali ke negaranya. Mereka akan tetap ditahan di Pulau Christmas sembari pejabat imigrasi Australia melakukan penilaian menyeluruh atas klaim mereka sesuai dengan kewajiban perlindungan internasional Australia," katanya. Dari 14 orang yang ditahan ini, tiga orang terbukti berusia remaja, termasuk seorang kru kapal Indonesia. Ketiga orang ini ditempatkan di penginapan alternatif, sedangkan 11 orang lainnya ditahan di Pusat Penahanan Imigrasi Pulau Christmas, kata Menteri Chris Evans. Pelanggaran terhadap perbatasan dan integritas sistem imigrasi Australia merupakan "masalah serius" dan pemerintah akan senantiasa sigap melindungi wilayah negara itu. "Penyelundupan manusia adalah perdagangan yang berbahaya dimana para kriminal mengeksploitasi orang-orang lemah dan membahayakan kehidupan mereka," katanya. Setelah keberhasilan Australia menangkap kapal yang diawaki dua orang Indonesia ini pekan lalu, otoritas keamanan laut Australia kembali menangkap satu kapal lain yang diduga pihak Australia juga membawa para pencari suaka hari Senin (6/10). Kapal tersebut mengangkut 14 orang penumpang dan tiga orang anak buah kapal. Senator Evans mengatakan, aparat keamanan negaranya menangkap kapal itu saat bersandar di sebuah fasilitas penyimpanan produk lepas pantai di perairan Laut Timor. "Ketujuh belas orang ini kini sedang dibawa ke Pulau Christmas," katanya. Mereka terdiri atas 16 orang pria dan seorang wanita. Dari jumlah itu, 14 orang berstatus penumpang, sedangkan tiga orang lainnya awak kapal. "Identitas diri, asal negara, umur, dan alasan mereka berlayar belum diketahui. Kapal Angkatan Laut Australia yang membawa mereka diperkirakan tiba di Pulau Christmas dalam pekan ini," katanya. Dalam kasus penyelundupan manusia yang terjadi sekitar sembilan tahun lalu, ANTARA mencatat bahwa ada seorang warga negara Indonesia yang ditahan di sebuah penjara di Darwin, Australia Utara.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008