Paris (ANTARA News/afp) - Para astronom menyatakan sebuah batu berukuran kecil dari antariksa diperkirakan telah menabrak Bumi, Selasa pagi, sehingga mengciptakan bola api yang spektakuler di atas Sudan, namun tabrakan itu tak mungkin menyebabkan kerusakan di daratan. Meteoroid itu, yang dikenal sebagai bolide, diameternya hanya dua meter dan akan hancur di atmosfir," kata David Morrison, seorang astronom AS yang mengelola jaringan waspada, kepada Near Earth Object (NEO) News, dalam e-mailnya Senin larut malam. Tabrakan benda langit itu, yang diberi nama 8TA9D69, dengan Bumi diperhitungkan telah terjadi pada pukul 02:46 GMT Selasa atau pukul 09:46 WIB di atas Sudan utara. Namun demikian, konfirmasi mengenai tabrakan itu akan diberikan kemudian. Diperkirakan ini untuk pertama kalinya bolide telah dipergoki sebelum menghantam Bumi. Ini penting, karena kejadian tersebut memperlihatkan kinerja yang tinggi dari sistem pengintaian yang disebut Spaceguard untuk mendeteksi berbagai batuan antariksa yang dapat masuk ke lintasan Bumi. Hantaman asteroid besar atau komet mampu menyapu kota-kota dan kawasan, dan bahkan menyebabkan kepunahan masssal, tergantung pada ukurannya. Meteoroid adalah istilah untuk reruntuhan kecil antariksa. Bila benda itu menghantam atmosfir, gesekan dengan atmosfir menimbulkan lintasan menyala yang disebut meteor. Setiap material yang belum habis terbakar saat jatuh ke Bumi disebut meteorit. Batu-batuan kecil ini dapat bernilai tinggi, dengan penemu bisa memperoleh hadiah dari klub elit kolektor meteorit. (*)
Copyright © ANTARA 2008