Jakarta (ANTARA) - Keluarga korban dari seorang anak yang tewas tersetrum listrik meminta pengelola Rumah Rusun (Rusun) Penjaringan bertanggung jawab.
"Kita minta bertanggung jawab pihak rumah susun dan perusahaan, jangan sampai terulang lagi," kata paman korban, Madrofik di rumah duka, Jalan Tanjung Wangi RT 12/RW 12, Kamis malam.
Sepengetahuan dia, bangunan yang sudah dibongkar, tidak diketahui apakah ada aliran listrik atau tidak. Apalagi kondisinya sudah kosong seperti di lokasi kejadian.
"Biasanya kalau dibongkar ditutup pakai seng, kok ini bisa terbuka begitu, kan ada keteledoran," kata Madrofik.
Baca juga: Anak laki-laki tewas tersetrum listrik di Rusun Penjaringan
Baca juga: Polisi periksa lima saksi terkait tewasnya bocah di Rusun Penjaringan
Seorang anak laki-laki berinisial GR berumur umur 7 tahun tewas tersetrum listrik di lokasi pembongkaran Rusun Penjaringan RW 06, Jakarta Utara.
Korban diduga tersetrum aliran listrik saat bermain bersama teman-temannya dan jatuh di kubangan air yang terdapat kabel listrik berserakan.
Warga tusun sempat menolong bocah tersebut hingga dievakuasi ke rumah sakit terdekat, namun nyawa korban tak tertolong.
"Saya lagi di dalam kantor, melihat seorang anak sudah tertelungkup kena aliran setrum di kubangan air," kata Pengelola Rusun Penjaringan, Ahmad Hidayat.
Ahmad bersama warga bergegas menolong korban memakai bambu untuk mengeluarkan dari genangan air.
Baca juga: Polisi olah TKP tewasnya bocah di Rusun Penjaringan
Pewarta: Fauzi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019