BI perkirakan ekonomi Lampung 2020 tetap tumbuh di atas lima persen

Hal itu seiring dengan masih berlangsungnya beberapa proyek pembangunan infrastruktur daerah, realisasi investasi, serta permintaan domestik yang lebih tinggi

Bandarlampung (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung memperkirakan pertumbuhan ekonomi daerah itu pada 2020 masih tetap baik atau di atas lima persen.

"Hal itu seiring dengan masih berlangsungnya beberapa proyek pembangunan infrastruktur daerah, realisasi investasi, serta permintaan domestik yang lebih tinggi," Kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lampung, Budiharto Setyawan di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengatakan dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi Lampung diperkirakan dapat tumbuh pada kisaran 5,2 persen hingga 5,6 persen.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan bentuk sinergi, transformasi dan inovasi seluruh pemangku kepentingan yang ada.

Karena itu, ia berharap seluruh pemangku kepentingan dapat terus meningkatkan sinergi, transformasi dan inovasi untuk pertumbuhan ekonomi pada 2020.

"Kita patut bersyukur di tengah gejolak ekonomi global, akan tetapi kondisi ekonomi Indonesia terpantau cukup baik, mari kita jaga dan terus tingkatkan sinergi, tranformasi, dan inovasi kita untuk pertumbuhan ekonomi 2020 menjadi lebih baik lagi," ujarnya.

Kepala BI Lampung itu lebih lanjut mengatakan bahwa sepanjang tahun 2019 ekonomi secara global mengalami penurunan karena dampak perang dagang meluas dan digitalisasi semakin meningkat pesat.

"Pertumbuhan ekonomi dunia yang menurun pada 2019 ini berdampak buruk bagi perekonomian banyak negara. Namun, Indonesia masih tetap bertahan dengan ekonomi stabil," jelas Budiharto.

Ia menjelaskan dengan kondisi ekonomi global yang sedang terganggu, Indonesia masih bisa bertahan. Untuk di Provinsi Lampung, pertumbuhan ekonomi tercatat konsisten tumbuh di atas 5 persen dan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan nasional dan Sumatera.

"Perekonomian Lampung pada 2019 diperkirakan tumbuh di kisaran 5,1 persen hingga 5,5 persen (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 yang tercatat sebesar 5,25 persen," jelasnya.